Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Minta Bantuan Sektor Keuangan, Sri Mulyani: Menjaga Perekonomian Indonesia Tidak Mudah!

        Minta Bantuan Sektor Keuangan, Sri Mulyani: Menjaga Perekonomian Indonesia Tidak Mudah! Kredit Foto: Kemenkeu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengajak dan meminta seluruh profesi keuangan untuk ikut sama-sama dalam menjaga sektor keuangan, dengan bersikap waspada dan profesional. Ia menyebut, menjaga perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian global sangatlah tidak mudah.

        "Menjaga ekonomi Indonesia tidak mudah, untuk itu saya mengajak seluruh profesi keuangan untuk ikut sama-sama menjaga sektor keuangan dengan bersikap waspada dan profesional. Perkembangan dunia yang akan sangat bergejolak tentu perlu kita waspadai, namun tidak berarti kita gentar," kata Sri Mulyani, dalam acara Pembukaan Profesi Keuangan Expo 2022, dipantau secara daring, Senin (10/10/2022).

        Baca Juga: Diskusi Indonesia Economic Outlook 2023 Forum Dihadiri Kemenkeu, Ini yang Dibahas

        Akan tetapi, di tengah kesulitannya dalam menjaga perekonomian Indonesia, Sri Mulyani cukup bangga dengan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 berada di angka 5,44% secara tahunan (year on year/yoy). Menurutnya, hal tersebut tentu merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa di tengah kontraksi ekonomi yang terjadi di beberapa negara lainnya. 

        Selanjutnya, Sri Mulyani turut menjelaskanekonomi digital merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah berkembang sangat pesat. Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2021 merupakan nilai tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar US$70 miliar dan diperkirakan mampu mencapai US$146 miliar pada tahun 2025. 

        Selain itu, 40% pangsa pasar ekonomi digital Asia Tenggara ada di Indonesia. Pengembangan ekonomi digital dengan melibatkan potensi penduduk usia produktif Indonesia menjadi peluang dan kunci percepatan pemulihan dan peningkatan daya tahan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

        Selain mendukung kemajuan ekonomi digital, bendahara negara tersebut juga mengingatkan pentingnya membangun kesadaran tentang pembangunan ekonomi berkelanjutan. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan telah dan sedang terus diupayakan oleh negara di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. 

        Baca Juga: Di Harvard, Sri Mulyani Perkenalkan Buku “Keeping Indonesia Safe from The Covid-19 Pandemic”

        The 17 Sustainable Development Goals yang digagas oleh PBB pada 2015 sebagai perwujudan dari komitmen terhadap sustainability secara ringkas terbagi menjadi tiga pilar. Ketiganya diupayakan untuk terintegrasi dalam setiap kebijakan yang diambil oleh negara, yaitu pilar sosial, pilar lingkungan, dan pilar ekonomi. 

        Perkembangan ekonomi digital dan ekonomi berkelanjutan merupakan suatu hal yang harus disambut dengan tangan terbuka dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian secara menyeluruh. 

        Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memiliki target agar Indonesia dapat menjadi negara high income di tahun 2045. Salah satu upaya mewujudkan hal tersebut, pemerintah bersama DPR-RI menyusun Rancangan Undang-Undang terkait Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK). Pengembangan dan penguatan sektor keuangan melalui RUU P2SK tersebut diharapkan dapat menghasilkan sektor keuangan yang dalam, inovatif dan efisien, inklusif dan dapat dipercaya serta lebih kuat dan stabil.

        "Sebagai profesional di bidang keuangan yang berubah sangat banyak, maka Anda perlu terus membekali diri dengan pengetahuan dan ilmu yang terus berubah, terutama akibat perubahan di sektor keuangan sendiri, teknologi digital, maupun tantangan baru seperti climate change," ujarnya.

        Baca Juga: Hadapi Krisis Global, BSI Sedia Payung Sebelum Hujan

        Lebih lanjut, Sri Mulyani mengingatkan, di masa yang akan datang profesi keuangan akan memegang peranan yang semakin penting dan strategis dalam perekonomian Indonesia. Di era digital, sektor keuangan juga akan mengalami perubahan termasuk praktek-praktek kegiatan yang makin tanpa batas atau borderless

        Kebutuhan akan informasi keuangan yang kredibel dan memiliki jaminan akurasi sangat penting bagi investor dan stakeholder. Maka dari itu, peran profesi keuangan menjadi penting sebagai tiang penyangga kredibilitas dan keakuratan dalam membuat keputusan baik dalam perusahaan atau sektor keuangan.

        Kemenkeu akan selalu mendorong agar profesi keuangan terus berkembang. Sri Mulyani berharap ke depannya akan semakin banyak generasi muda yang menekuni bidang sektor keuangan dengan sofistikasi yang makin tinggi, dengan tetap memegang teguh integritas dan profesionalisme.  

        Baca Juga: Pemerintah Harus Jaga Daya Beli Masyarakat untuk Hadapi Krisis Ekonomi Global

        Melalui PKE 2022, diharapkan menjadi jembatan mendekatkan profesi keuangan binaan Kementerian Keuangan kepada publik sehingga akan terjalin komunikasi antara praktisi dan calon pengguna jasa. 

        Profesi keuangan juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan pemberian jasa, meningkatkan sinergi dan kualitas koordinasi antarorganisasi profesi keuangan, praktisi, serta regulator, dan berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi digital dan berkelanjutan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Martyasari Rizky
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: