Siapa pun berpotensi menjadi korban pemerasan atau kekerasan di dunia digital. Karena itu, kenyaman dunia digital berbanding terbalik dengan keamanan. Setiap individu harus memahami keamanan digital agar bisa nyaman berselancar di media sosial.
Jawara Internet Sehat 2022, Rinta Yusna, menyebutkan bahwa banyak anggota kelompok perempuan di Kabupaten Gresik terjebak hubungan relationship melalui media sosial. Mereka dengan suka rela memberikan data informasi kepada orang yang dianggap pacar online. Kemudian, pelaku mulai melakukan aktivitas pemerasan uang dan lain sebagainya.
Baca Juga: Phising hingga Pembobolan Akun, Ketahui Cara Mencegahnya dengan Keamanan Digital
"Ternyata pelaku ini bukan sosok asli. Jadi pakai akun palsu, impersonate biasanya. Jadi, orang ini menyerupai orang lain untuk menarik perhatian atau simpati orang lain dalam sebuah akun," kata Rinta saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (10/10/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Rinta melanjutkan, penanganan penipuan online beberapa tahun terakhir belum memuaskan. Selain kebijakan belum kuat, pihak berwajib enggan menindaklanjuti karena nilai kerugian dirasa tidak besar dan tidak sebanding dengan proses hukum yang berpeluang memakan banyak waktu.
"Saya biasanya bersama teman-teman di feminis bekerja sama LBH Surabaya dan juga save net voice. Di situ teman-teman bisa masuk ke dalam pengaduan atau meminta pelayanan untuk didampingi. Bagaimana cara mengumpulkan bukti-bukti untuk bisa melakukan pelacakan siapa di balik akun tersebut," kata Rinta.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Penguasaan Keterampilan Umum Industri Masa Depan di Era Digital
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pandu Digital Indonesia dan Business Coach, Ismita Putri; Jawara Internet Sehat 2022, Rinta Yusna; serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) dan Public Figure, Fanny Fabriana.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum