Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Puan Maharani dan Airlangga Hartarto Bertemu, Pengamat Singgung Elektabilitas yang Bikin 'Ngelus Dada'

        Puan Maharani dan Airlangga Hartarto Bertemu, Pengamat Singgung Elektabilitas yang Bikin 'Ngelus Dada' Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Geliat manuver partai politik terus berlangsung menjelang Pemilu 2024. Mengenai perkembangan yang ada, Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menilai PDIP dan Partai Golkar bakal terganjal masalah elektabilitas.

        Menurutnya, kedua partai besar tersebut berpotensi untuk berkoalisi pada Pilpres 2024.

        Namun, dirinya menduga elektabilitas tokoh menjadi salah satu ancaman untuk kedua partai tersebut.

        Sebab, menurutnya, elektabilitas Ketua DPR Puan Maharani yang diduga akan diusung PDIP dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto belum mumpuni.

        Baca Juga: Clear! Pengamat Sebut Anies Baswedan Tak Melanggar Hukum atau Etika Jika Melawan Prabowo Subianto di Pilpres 2024

        “Memang, isu elektabilitas itu tidak jadi masalah di lingkungan internal PDIP hingga saat ini,” ujar Nyarwi dilansir dari GenPI.co, Selasa (11/10).

        Nyarwi menilai isu tersebut akan menjadi pertimbangan serius di jajaran pimpinan Partai Golkar.

        “Dinamika internal partai Golkar bisa saja memanas jika partai tersebut hendak mengusung figure dengan elektabilitas yang lemah,” tuturnya.

        Dirinya juga menduga Partai Golkar tidak mau kehilangan kesempatan untuk bisa menjadi salah satu partai pemenang dalam Pileg dan Pilpres 2024.

        Nyarwi menilai kedua tokoh tersebut punya potensi besar untuk mencalonkan diri sebagai capres dan cawapres.

        Baca Juga: Difitnah Punya Masalah dengan Agama Hindu, Anies Baswedan Jawab dengan Kerja Nyata yang Sulit Dibantah: Semoga Bermanfaat!

        Hal tersebut juga diperkuat lantaran PDIP dan Partai Golkar memiliki beberapa kesamaan yang fundamental.

        “Kedua partai tersebut selalu lekat dengan dengan narasi-narasi besar untuk memperkokoh semangat gotong royong, memperkokoh ikatan kebangsaan, dan melanjutkan agenda pembangunan,” tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: