Kurang Literasi dan Pemahaman Digital Jadi Penyebab Masyarakat Terpapar Hoaks
Hoaks menengelamkan fakta, di mana peredarannya bisa tak diketahui hingga menjadi viral. Kabar bohong atau hoaks beredar di dunia maya, disebar dari satu akun aplikasi percakapan ke saluran lainnya berpindah dari Facebook ke Twitter kemudian diolah di TikTok, hingga ke WhatsApp group.
"Dalam beberapa jam tanpa diketahui siapa yang pertama menyebarkan pesan itu telah mengundang amarah, kebencian, atau rasa takut pengguna," ungkap Dosen Praktisi Program Magister UNAIR dan HR Profesional, Rovien Aryunia, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Jumat (14/10/2022).
Baca Juga: Hadapi Risiko Inflasi, Ekonomi Digital Bisa Jadi Solusi
Ia melanjutkan, beberapa alasan hoaks sangat berbahaya antara lain bisa menimbulkan permusuhan dan hilangnya pertemanan. Merusak kesehatan mental, merusak reputasi karena menyebarkan informasi yang tidak benar, pembunuhan karakter, menimbulkan perselisihan, kekacauan dan keresahan. Dalam taraf yang lebih tinggi bahkan hoaks bisa mengancam keamanan keluarga, menimbulkan perang hingga kematian.
Adapun masyarakat menjadi mudah percaya hoaks, lantaran kurangnya literasi sebagai kemampuan seseorang mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca, menulis, atau menyampaikan pesan.
Akibat kurangnya literasi, masyarakat cenderung hanya membaca judul tanpa tahu isi informasinya. Selain itu hanya percaya pada satu sumber tertentu dan bersifat sepihak. Tidak bisa membedakan hoaks atau bukan, menyebabkan emosional, serta tidak paham cara periksa fakta sederhana.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.
Baca Juga: Begini Cara Mencegah Anak Terpapar Pornografi di Era Digital
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Dosen Praktisi Program Magister UNAIR dan HR Profesional, Rovien Aryunia, Relawan TIK Hasbi Rivanda, serta Dosen Universitas Tulungagung, Mokhamad Eldon. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar