Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gandeng Nippon Closures, UNDP Indonesia Luncurkan Pengembangan Ekonomi Sirkular

        Gandeng Nippon Closures, UNDP Indonesia Luncurkan Pengembangan Ekonomi Sirkular Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        The United Nations Development Programme (UNDP) dan SDG Academy Indonesia hari ini memulai serangkaian program pengembangan kapasitas berskala nasional tentang Ekonomi Sirkular, sebuah model bisnis bebas limbah yang dapat mendukung Indonesia untuk mempercepat green growth dan memenuhi target emisi ambisisusnya.

        Pemerintah Indonesia telah memprioritaskan penerapan Ekonomi Sirkular di negeri ini. Model Ekonomi Sirkular mengharuskan produsen dan perusahaan untuk mengurangi konsumsi material, limbah, dan emisi sementara pada saat yang sama memastikan pertumbuhan berkelanjutan.

        Program hari ini diselenggarakan atas kerjasama dengan perusahaan manufaktur Jepang, Nippon Closures Co., Ltd (NCC) dan akselerator inovasi perusahaan Intellectual Capital Management Group Pte.,Ltd (ICMG). Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Kepemimpinan SDG selama lima bulan tentang Ekonomi Sirkular, yang dimulai dengan lima dialog tentang topik tersebut.

        Dialog online tersebut melibatkan pakar serta praktik terbaik dari kedua negara yang memberikan gambaran terkini tentang penerapan Ekonomi Sirkular di Jepang dan Indonesia. Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, perwakilan dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI)

        Jepang, perwakilan dari Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Global CEO Tanoto Foundation, Direktorat Lingkungan dari Bappenas, serta focal point NCC dan ICMG turut hadir dalam acara pembukaan tersebut. Shimomura menekankan pentingnya Ekonomi Sirkular bagi tujuan Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan hijau.

        “Ekonomi sirkular lebih dari sekadar menjalankan sistem pengelolaan sampah. Hal ini membutuhkan kesadaran, perubahan perilaku individu, ilmu pengetahuan dan teknologi, model bisnis dan model pembiayaan, di antara faktor-faktor lainnya. Dengan adanya hal tersebut, akan memungkinkan perekonomian dan masyarakat Indonesia menjadi lebih hijau, tangguh, dan inklusif,” ujarnya, dalam keterangan media, Selasa (25/10/2022).

        Program pengembangan kapasitas Ekonomi Sirkular akan menargetkan pejabat pemerintah dan non-pemerintah termasuk akademisi, sektor swasta, organisasi filantropi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), media dan kaum muda.

        Selain program pelatihan, UNDP juga telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk mengarusutamakan Ekonomi Sirkular dalam rencana pembangunan nasional. Dengan dukungan Pemerintah Denmark, Bappenas dan UNDP pada Agustus lalu meluncurkan buku berjudul "The Future is Circular: Concrete Steps for Circular Economic Initiatives in Indonesia." Buku ini merupakan bagian dari langkah awal penyusunan Roadmap Kebijakan Ekonomi Sirkular di Indonesia.

        Diprakarsai oleh UNDP Indonesia, Bappenas, dan Tanoto Foundation, SDG Academy Indonesia adalah pusat pembelajaran untuk pelokalan SDGs di Indonesia.

        SDG Leadership Program merupakan salah satu program utama SDG Academy Indonesia yang menyasar pemangku kepentingan dari sektor pemerintah dan non-pemerintah, dengan tujuan mempersiapkan para pemimpin untuk mempercepat pencapaian Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.

        SDG Academy Indonesia berharap para pemangku kepentingan SDGs ini dapat membantu Indonesia membangun kembali dengan lebih baik kea rah yang lebih hijau, tangguh, dan inklusif dalam pemulihan dari krisis pascapandemi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: