Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sebut Presiden 2024 Orang Jawa, Politikus NasDem Sentil Erick Thohir: Yang Pasti Bukan Bapak... Emang Bapak Siapa?

        Sebut Presiden 2024 Orang Jawa, Politikus NasDem Sentil Erick Thohir: Yang Pasti Bukan Bapak... Emang Bapak Siapa? Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Buntut ucapannya yang menyebut presiden selanjutnya merupakan orang Jawa, Menteri BUMN Erick Thohir kena sindir politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni. Lewat akun Instagram pribadinya, Sahroni mengunggah tangkapan layar sebuah judul berita media online yang memberitakan pernyataan Erick tersebut.

        "Yang pasti bener banget bukan bapak atuh. Bapak nanti-nanti aja, bapak mau jadi wapres dulu kan," tulis Sahroni, dikutip Instagramnya, @ahmadsahroni88, Rabu 26 Oktober 2022.

        Baca Juga: Tiga Tahun Memimpin, Erick Thohir Bertekad Teruskan Transformasi BUMN

        Sahroni mengatakan, yang menentukan seseorang jadi presiden di Pilpres 2024 itu bukan Erick Thohir. Dia menilai apa yang disampaikan Erick Thohir tidak memiliki dasar.

        "Yang nentuin Jawa apa bukan mah bukan bapak. Emang bapak siapa nentuin dari Jawa? Ciee…Ciee…Bapak bisa aja langsung menuduh Jawa yang selanjutnya jadi presiden," ujar Sahroni.

        Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan, seorang pemimpin itu tidak boleh egosentris. Erick menilai aspek kontinuitas harus terus berjalan meski roda kepemimpinan Indonesia akan berganti.

        "Seorang pemimpin jangan egosentris, contoh kalau saya bicara Menteri BUMN sebelumnya jelek artinya saya punya ego hanya menjelekkan Menteri BUMN sebelumnya dan itu tidak kontinuitas," ujar Erick dalam acara Road to G20 bersama Himpuni pada Selasa 25 Oktober 2022.

        Menurutnya, banyak Direktur Utama BUMN yang diangkat Menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno, masih tetap bertahan seperti Dirut Pertamina, Telkom, Angkasa Pura I dan II. "Ini yang kita lakukan kontinuitas. Pemimpin, siapapun yang nanti kepilih jadi Presiden, yang pasti bukan saya karena presiden berikutnya orang Jawa, ya kan, trennya begitu," katanya.

        Baca Juga: Analisis Pengamat Kasih Angin Segar untuk Erick Thohir, Sebut Peluang Jadi Cawapres dari KIB

        Erick menilai pola ini kemungkinan baru akan berubah pada 2034. Hal ini tak lepas dari mayoritas penduduk Indonesia berasal dari generasi muda pada 2034.

        "Saya rasa kalau kita bicara politik, kita baru terbuka pemikirannya itu 2034 ketika mayoritas penduduk kita anak muda dominan, kalau sekarang masih belum," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: