Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sediakan Waktu Bermain Tanpa Gadget

        Sediakan Waktu Bermain Tanpa Gadget Kredit Foto: Unsplash/charlesdeluvio
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anak-akan kecanduan gadget menjadi keresahan banyak orang tua. Masalah ini diantipasi dengan membiasakan anak untuk berdiskusi terkait batas penggunaan gadget.

        Key Opinion Leader (KOL), Public Figure, dan Penulis Buku Parenthink, Mona Ratuliu mengatakan orang tua bisa mengajak anak untuk membuat kesepakatan bersama. Misal, anak hanya boleh menggunakan gadget selama dua jam dalam sehari. Aktivitas dengan gadget pun dilakukan setelah menyesaikan tugas dan kewajiban.

        Baca Juga: Hindari Anak Kecanduan Gadget dengan Bersikap Terbuka

        "Dalam sehari anak-anak bermain gadget berapa lama. Sisanya orang tua harus berusaha menyediakan fasilitasnya. Misal mainan-mainan apa yang seru, bisa dilakukan bareng anak-anak," kata Mona saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Selasa (25/10/2022).

        Banyak permainan sederhana bisa dilakukan bersama anak-anak. Sesederhana bermain kartu. Orang tua juga bisa memperkenalkan mainan lama, seperti bekel dan lain sebagainya. Keseruan tercipta jika permainan dilakukan bersama-sama.

        Baca Juga: Orang Tua Bertanggung Jawab Penggunaan Gadget Anak

        Sayangnya, menurut Mona, orang tua sekarang ini kadang tidak punya untuk anak-anak. Mereka harus hadir secara lahir dan batin ketika mendampingi anak.

        "Kadang-kadang kita hadir secara lahir. Fisiknya ada, tapi pikiran ke mana-mana. Pikirkan besok masak apa, ada meeting jam berapa, harus menyiapkan apa saja untuk anak ke sekolah. Anak-anak bisa merasakan kalau batin kita tidak hadir. Kalau lahir batin kita hadir biasanya permainan menjadi lebih menyenangkan karena bisa ketawa dan seru-seruan bareng," kata Mona.

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.

        Baca Juga: Waduh, Banyak Orang Tidak Sadar Kecanduan Gadget

        Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Baca Juga: Generasi Z Tak Bisa Lepas dari Gadget, Begini Cara Mengatasinya

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Anggota Mafindo Mojokerto, Puradian Wiryadigda M.A. Kemudian Pengurus Relawan TIK Jatim dan Owner Hidroponiksurabaya.com, Agus Gunawan, S.Kom, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), Public Figure, dan Penulis Buku Parenthink, Mona Ratuliu.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: