Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka mewujudkan target tersebut, Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dengan tema “Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial” pada Sabtu (30/3/2024).
Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.
Peningkatan literasi digital perlu dilakukan secara merata. Sehingga para orangtua tidak kalah cakap dibandingkan generasi muda, khususnya anak-anak yang mengenal teknologi sejak lahir. Relawan TIK & Dosen Politeknik Negeri Jember, Muhammad Yunus mengatakan, orangtua bertanggung jawab mengontrol aktivitas anak dalam menggunakan perangkat digital.
“Kalau kita tidak kontrol, anak bisa jadi kebablasan. Batasi penggunaan HP. Edukasi apa saja yang boleh dilakukan dan tidak, sehingga bisa menjadi pengingat di awal,” kata Yunus saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Ponorogo, Sabtu (30/3/2024).
Baca Juga: Jangan Jadikan Tingkat Kecakapan Digital Jadi Pembeda
Kepiawaian anak-anak menggunakan teknologi kerap membuat orangtua terkesan menjadi korban. Banyak kasus orangtua harus menanggung tagihan kredit atau pesanan online, ada juga saldo berkurang karena anak-anak memakainya untuk top-up game online. Problematika ini bisa dihindari jika dilakukan kontrol yang baik, karena anak mungkin tidak memahami apa yang dilakukan meski piawai menggunakan gawai.
Narasumber lain, Direktur CV. Toserba Pesantren, Mohammad Rofiuddin memaparkan, masyarakat Indonesia harus lebih menunjukkan kecintaan terhadap produk dalam negeri. Sekarang ini banyak orang memilih untuk menggunakan produk asing. Lokapasar pun dipenuhi toko-toko yang menjual barang-barang dari luar negeri.
Padahal ketika membeli produk dalam negeri, setiap individu menunjukkan rasa cinta dan bangga terhadap Indonesia. Di sisi lain, kecintaan terhadap produk dalam negeri turut membuat masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi bangsa.
“Dengan kita membeli produk yang ada di negara sendiri sama dengan perputaran ekonomi. Jadi ekonomi berputar di negara kita sendiri, sehingga nantinya akan berkembang,” kata Rofiuddin.
Dalam kesempatan sama, RTIK Tulungagung, Mei Santi mengatakan, netizen yang bijak bermedia sosial perlu memahami fitur-fitur keamanan yang ada di media sosial. Setiap individu harus waspada karena tidak pernah tahu siapa lawan bicara di internet.
Masyarakat pun perlu memahami penggunaan identitas digital. Setiap individu sebaiknya menggunaka nama asli pada akun media sosial, sehingga meminimalisasi akun anonim dan dapat dipertanggungjawabkan.
Baca Juga: Apresiasi Strategi dan Desain Bisnis Baru, Warta Ekonomi Gelar Digital Innovation Awards 2024
“Pasti ada risiko dan pertanggungjawaban, terpenting akun yang menggunakan nama samaran tidak disalahgunakan,” kata Mei.
Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Relawan TIK & Dosen Politeknik Negeri Jember, Muhammad Yunus, Direktur CV. Toserba Pesantren, Mohammad Rofiuddin, dan RTIK Tulungagung, Mei Santi.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement