Dorong Dunia Ketenagakerjaan ASEAN, Menaker Beri Perhatian pada Tantangan Megatren
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mendorong negara-negara anggota ASEAN memberikan perhatian pada tantangan megatren, seperti transisi digital dan pembangunan ketenagakerjaan yang berkelanjutan (green transition), untuk masa depan dunia kerja yang lebih baik pascapandemi COVID-19.
"Saya percaya, dengan bekerja sama kita akan dapat mendorong tenaga kerja yang adaptif dan tangguh dalam situasi yang tidak pasti," kata Ida Fauziyah saat menghadiri Pertemuan Menteri Tenaga Kerja ASEAN ke-27 (The 27th ASEAN Labour Ministers' Meeting/The 27th ALMM) di Manila Filipina, mengutip dari siaran resminya, Jumat (28/10/2022).
Baca Juga: Ayo Merapat! Kemnaker Gelar Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair di JCC 28-30 Oktober
Menurutnya, kemitraan yang berkelanjutan di bidang ketenagakerjaan akhirnya akan berkontribusi pada visi bersama tentang kualitas hidup lebih baik, pekerjaan yang produktif, dan perlindungan sosial yang memadai bagi masyarakat ASEAN.
"Caranya melalui peningkatan keterampilan tenaga kerja dan promosi pekerjaan yang layak," ungkapnya.
Baca Juga: Merespons Tantangan Kewirausahaan, Menaker Sampaikan Tawaran Alternatif, Simak!
Ia menambahkan, pandemi COVID-19 telah menyebabkan meluasnya pengangguran, memperburuk ketimpangan, dan meningkatkan kemiskinan.
"Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang besar terutama kalangan kelompok rentan, seperti perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok lanjut usia," ujar Ida.
Ida mengungkapkan, berkat kerja sama yang dilakukan, perekonomian negara-negara ASEAN mulai bangkit kembali dengan dampak positif pada pemulihan kondisi ketenagakerjaan.
"Saya berterima kasih atas berbagai upaya yang dilakukan, dalam kapasitas masing-masing nasional maupun kerja sama di tingkat regional, dalam mengatasi pandemi COVID-19 yang telah menunjukkan situasi lebih baik," ujarnya.
Baca Juga: Dorong Penerapan K3 di Tempat Kerja, Kemnaker Tingkatkan Kompetensi 1.000 Ahli K3
Menaker mengatakan salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat efektivitas kebijakan pasar tenaga kerja di tingkat nasional dan regional, serta secara aktif berbagi praktik terbaik dan pembelajaran.
"ASEAN harus merangkul inovasi, terus membangun konektivitas antarmasyarakat, dan menyiapkan kawasan untuk masa depan kerja," imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Menaker juga menyerahkan Kepemimpinan Pertemuan Menteri Tenaga Kerja ASEAN kepada Pemerintah Filipina dan Wakil Ketua kepada Pemerintah Singapura untuk dua tahun ke depan.
Baca Juga: Suara Bulat Para Menlu ASEAN Soal Myanmar, Mohon Jangan Diremehkan
Menaker mengharapkan pertemuan tersebut dapat menetapkan arah untuk mewujudkan visi tentang masa depan yang lebih baik dan cerah untuk ASEAN.
"Saya berharap akan ada lebih banyak inisiatif baru untuk meningkatkan kondisi ketenagakerjaan di ASEAN dengan memfokuskan pada penciptaan pekerja ASEAN yang kompetitif, tangguh di dunia kerja yang cepat berubah," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas