Lebih dari 100 Ribu Orang Ikut Halloween Itaewon, Mendagri Korea Selatan: Polisi Gak Menyangka
Kerumunan dan kehancuran terjadi di distrik Itaewon yang populer di Seoul, Korea Selatan. Laporan lokal mengatakan sebanyak 100.000 orang telah pergi untuk merayakan Halloween pada Sabtu (29/10/2022) malam sehingga menyumbat gang-gang sempit dan jalan-jalan yang berliku di daerah itu.
"Tingginya jumlah korban akibat banyak yang terinjak-injak selama acara Halloween," kata Choi Sung-beom, kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan, seraya menambahkan bahwa semua korban tewas kemungkinan besar akibat terinjak-injak di satu gang sempit itu.
Choi mengatakan mayat para korban sedang dipindahkan ke gym tidak jauh dari lokasi penyerbuan dan ke rumah sakit daerah untuk diidentifikasi.
Ketika pertanyaan mulai muncul tentang kurangnya keamanan di acara tersebut, Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min mengatakan pada pengarahan bahwa pasukan polisi telah diduduki di sisi lain kota.
"Saya tidak yakin tentang jumlah pasti personel polisi yang dikerahkan (ke Itaewon) tetapi sejumlah besar telah dikerahkan di Gwanghwamun di mana kerumunan besar diperkirakan akan melakukan protes," katanya.
Polisi, kata Lee, juga tidak menyangka akan ada kerumunan besar di acara Halloween.
"Jumlah kerumunan yang diharapkan di Itaewon tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, jadi saya mengerti bahwa personel dikerahkan pada skala yang sama seperti sebelumnya," terangnya.
Pihak berwenang mengatakan mereka sedang menyelidiki penyebab pasti insiden tersebut.
Di tempat kejadian, yang telah ditutup oleh polisi dan bermandikan warna merah dari ratusan lampu yang berkedip, musik terus diputar dari beberapa bar.
Itu adalah acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut pembatasan COVID-19 dan jarak sosial. Banyak pengunjung pesta mengenakan topeng dan kostum Halloween.
Dengan meredanya pandemi COVID-19, jam malam di bar dan restoran dan batas 10 orang untuk pertemuan pribadi dicabut pada bulan April. Mandat topeng luar ruangan dijatuhkan pada bulan Mei.
Korban tewas termasuk 97 wanita dan 54 pria, kata pemadam kebakaran. Di antaranya adalah orang asing dari negara-negara seperti China, Iran, Uzbekistan, dan Norwegia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: