Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Punya Tiket Istimewa untuk Mengusung Capres, Megawati Tak Harus Ikuti Semua Kemauan Jokowi

        Punya Tiket Istimewa untuk Mengusung Capres, Megawati Tak Harus Ikuti Semua Kemauan Jokowi Kredit Foto: Antara/Irfan Anshori
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dirut Center For Budget Analisis Uchok Sky Khadafi menilai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak perlu terburu-buru memutuskan pilihan capres jagoannya.

        Uchok meminta Mega tak boleh terpengaruh dengan hingar-bingar pencapresan oleh pihak lain. Sebab, kewenangan memilih capres adalah hak prerogratif Ketua Umum, tak bisa diintervensi dengan tekanan-tekanan politik.

        Termasuk soal manuver Jokowi yang berulangkali menyiratkan pesan kalau orang nomor satu di RI itu mendukung Ganjar Pranowo.

        "Indikasi bahwa Presiden Jokowi punya kecenderungan mendukung Ganjar sebagai calon yang diusung PDIP di Pilpres 2024 sudah banyak signal-signal politiknya, seperti saat Rakernas Projo beberapa bulan lalu," kata Uchok dalam pesan tertulisnya, Kamis (3 November 2022).

        "Tetapi Bu Mega juga tidak ada keharusan untuk mengikuti atau mematuhi keinginan Pak Jokowi, malah harusnya sebaliknya, Pak Jokowi yang harusnya ikut serta menghormati apa pun keputusan Bu Mega terkait capres dari PDIP," jelasnya.

        Uchok mengingatkan kepada Jokowi agar tak melupakan jasa baik Mega dalam karir politik mantan Wali Kota Solo tersebut.

        "Apalagi, Bu Mega sudah berperan dalam karier pilitik Pak Jokowi, mulai dari Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga dua kali rekomendasi sebagai capres. Belum lagi kalau kita melihat bagaimana PDIP akhirnya memberikan rekomendasi calon di Pilkada untuk putra dan menantu Pak Jokowi, PDIP meskupun sebelumnya sudah ada calon yang diproyeksikan," terangnya.

        Ia pun meminta agar PDIP sebagai partai terbesar sekarang ini harus tetap pada marwahnya, yang punya kemerdekaan penuh dalam menentukan capres yang dalam hal ini kewenangannya berada di ketua umum.

        "Tidak bagus untuk PDIP, dan khususnya Bu Mega, kalau dalam konteks pilpres terkesan didikte. Apalagi, Bu Mega sudah terbukti punya pengalaman panjang dengan intuisi yang kuat dalam menentukan siapa figur tepat yang akan diusung. Bebeapa Pilkada bahwa di luar dugaan karena calon yang diusung popularitas dan elektabilitasnya masih rendah, tetapi berkat soliditas dan ketaatan mesin partai pada keputusan Bu Mega, nyatanya bisa menang," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: