Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PKS Ogah Berandai-andai Kalau Aher Gagal Jadi Cawapresnya Anies: Kita Lalui Saja Sesuai Kesepakatan

        PKS Ogah Berandai-andai Kalau Aher Gagal Jadi Cawapresnya Anies: Kita Lalui Saja Sesuai Kesepakatan Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perebutan kursi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan masih terjadi antara PKS yang menyodorkan Ahmad Heryawan (Aher) dan Demokrat yang mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

        Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengaku partainya tidak mau berandai-andai soal sosok cawapres yang nantinya bakal dipilih oleh Anies. Menurutnya, PKS lebih mengedepankan proses yang rasional dan objektif sesuai dengan kesepakatan koalisi terkait pemilihan cawapres.

        Baca Juga: Mau Menang Nyapres? Anies Harus Ajak Opung Luhut jadi Wakilnya

        "Kami tidak mau berandai-andai, kita lalui saja prosesnya dengan rasional dan objektif sesuai dengan kesepakatan," kata Kholid pada Sabtu (5/11/2022).

        Kholid menjelaskan, kalau PKS, NasDem, dan Demokrat tengah membahas kriteria cawapres yang tepat untuk mendampingi Anies di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Selain itu, tiga partai yang tergabung dalam koalisi perubahan tersebut juga mendiskusikan tata cara atau mekanisme pengambilan keputusannya.

        Apabila semuanya sudah disepakati, maka PKS, NasDem, dan Demokrat sama-sama berkomitmen untuk menerima hasil keputusan tersebut dan diputuskan sesuai mekanisme internal partai.

        Baca Juga: Demokrat Soroti Pihak yang Rela Sampai Ngedit Foto AHY dan SBY di Depan Baliho Anies-Aher: Cebong Ketakutan Banget

        Ia menyampaikan, sampai saat ini komunikasi di Koalisi Perubahan berlangsung sangat kondusif, guyub dan saling menghormati sikap masing-masing. Dirinya optimis kalau Koalisi Perubahan akan menemukan hasil akhir yang baik.

        "Baik PKS, Nasdem, dan Demokrat sama-sama berjuang mencari titik temu bukan titik tolak. Kalau semangatnya titik temu, maka akan ada kata sepakat, terbuka jalannya," tegas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: