Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Pacu Investasi di KEK Batam Aero Technic

        Pemerintah Pacu  Investasi di KEK  Batam Aero Technic Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah terus mengakselerasi investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic (BAT) guna mendorong bisnis aviasi berbasis MRO (Maintenance, Repair, & Overhaul) pesawat udara dan logistik.

        Sebagai upaya akselerasi Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau perkembangan kawasan itu yang menjadi showcase Indonesia siap menerima investasi industri semikonduktor, digital talent, dan berbagai usulan proyek, seperti yang dibahas dalam kunjungan kerja ke Washington DC, Amerika Serikat (AS), beberapa waktu lalu.

        “Pertama kunjungannya ke KEK Batam. Tadi kita tinjau fasilitas yang ada. Ditambahkan, bahwa ke depan dibutuhkan kerja sama untuk engine maintenance. Saat ini kami sedang bicara dengan General Electric dan kami mengarahkannya ke BAT. Engine maintenance ini sangat diperlukan, apalagi Batam Aero Technic memiliki 600 engine. Jadi itu sudah captive market sendiri,” tambah Airlangga.

        Pada kunjungan tersebut Airlangga ditemani oleh Duta Besar Kanada untuk Indonesia Nadia Burger dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y Kim. Sebagai informasi KEK Batam beroperasi berdasarkan PP Nomor 67 Tahun 2021 yang berfokus pada kegiatan industri berbasis (MRO) pesawat udara serta logistik.

        Selain itu, KEK Batam terintegrasi dengan Bandara Hang Nadim, sehingga terhubung dengan berbagai fasilitas seperti runway pesawat, penyediaan bahan bakar pesawat, hingga air dan listrik yang mampu melancarkan aktivitas industri MRO.

        Adapun dari 30 hektare lahan KEK Batam, saat ini sudah digunakan 60% dan dari komitmen investasi sebesar Rp7,29 triliun hingga 2023, sampai saat ini telah terealisasi sebesar Rp567 miliar dan telah menyerap 1.404 tenaga kerja dari target 9.976 tenaga kerja pada 2030.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: