Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wacana Deklarasi Koalisi Berakhir Batal, NasDem Nggak Masalah: Ada Kepentingan yang Lebih Besar

        Wacana Deklarasi Koalisi Berakhir Batal, NasDem Nggak Masalah: Ada Kepentingan yang Lebih Besar Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wacana deklarasi 10 November yang digagas Partai NasDem untuk mengumumkan Koalisi Perubahan bersama PKS dan Partai Demokrat masih belum mendapat kejelasan. NasDem pun mengaku tidak masalah jika deklarasi tersebut batal dilaksanakan.

        Pasalnya, rencana Koalisi Perubahan ingin menyelamatkan kepentingan yang lebih besar, yakni pengusungan Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

        Baca Juga: NasDem Sebaiknya Batalkan Niat Usung Anies Jadi Capres, Fernando: Daripada Hanya Kenangan Pernah Punya Kursi di DPR

        "Apa kepentingan yang lebih besar? Yakni, membuat Pak Anies maju sebagai capres," kata lKetua DPP NasDem Willy Aditya, Senin (7/11/2022). 

        Willy melanjutkan NasDem-Demokrat-PKS sebenarnya sepakat menjadikan Anies sebagai capres dan keinginan itu sejalan dengan narasi di publik. 

        "Sebab, itu sebangun dan sejalan dengan kehendak publik dan emosi publik yang begitu besar dengan gelombang perubahan," kata alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu. 

        Willy mengatakan batalnya deklarasi koalisi antara NasDem-Demokrat-PKS karena urusan teknis di internal parpol masing-masing. 

        Misalnya, PKS pada 10 November belum menyelenggarakan majelis syura partai yang menjadi forum tertinggi partai berkelir putih, hitam, dan oranye itu bersikap soal Pilpres 2024.

        Baca Juga: Ojo Dibandingke! Anies Baswedan Tidak Sedang Bertarung Lawan Jokowi, NasDem: Lawan Anies Itu Prabowo Subianto

        Sementara itu, lanjut Willy, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono masih berada di daerah pada 10 November dan tak mungkin menggelar deklarasi. 

        "Ya, kami tunggu, lah, ya, tentu kami harus menghormati mekanisme partai, bagaimana masing-masing partai," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: