Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jaga Ekosistem Laut, Sekjen PBB Apresiasi Program Bulan Cinta Laut KKP

        Jaga Ekosistem Laut, Sekjen PBB Apresiasi Program Bulan Cinta Laut KKP Kredit Foto: KKP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Utusan khusus Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengapresiasi pelaksanaan program Bulan Cinta Laut (BCL), yang diinisiasi Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sebagai solusi mengurangi populasi sampah plastik di laut. 

        United Nations Secretary General's Special Envoy for the Ocean atau Utusan Khusus Sekjen PBB bidang Kelautan, Peter Thomson memaparkan program tersebut merupakan inisiatif yang baik dalam memerangi sampah plastik yang mencemari ekosistem kelautan.

        Baca Juga: KKP Telah Menetapkan 6 Tersangka Pelaku Pemalsuan SIPI

        "Bulan Cinta Laut (BCL) inisiatif yang bagus untuk memerangi sampah plastik di laut," kata Peter dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/11/2022).

        Peter menilai gerakan tersebut dibutuhkan untuk menjaga kesehatan ekosistem laut yang erat kaitannya dengan perubahan iklim. Menurutnya, laut yang sehat akan berkontribusi besar pada pengurangan karbon penyebab pemanasan global.  

        "Kita harus meninggalkan dunia yang baik untuk anak cucu kita. Kita tidak bisa sendiri, harus usaha bersama," pungkasnya.

        Baca Juga: Potensi Besar Datangkan Cuan, KKP Ajak Pelaku Usaha Berinvestasi di Pengolahan Rumput Laut

        Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga menilai program tersebut penting dilakukan secara kolektif oleh seluruh pihak dalam menghadirkan ekosistem laut yang sehat. 

        Sebagai negara kepulauan dengan luas laut mencapai 6,4 juta kilometer persegi, Luhut menegaskan Indonesia harus berkomitmen mengelola laut secara berkelanjutan. Selain pengentasan masalah sampah di laut, Indonesia juga berkomitmen mengelola perikanan secara berkelanjutan.  

        "Perlu kerja sama untuk mengatasi kesenjangan saat ini dalam tata kelola dan manajemen laut, dan menetapkan dasar untuk kesehatan laut, industri laut yang berkelanjutan, dan investasi laut untuk pengembangan masyarakat dan komunitas yang bermanfaat bagi laut yang berkelanjutan," ungkapnya.

        Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi pelaksanaan Bulan Cinta Laut (BCL). Dia menilai program tersebut sudah berjalan sepanjang tahun 2022, dan resmi dicanangkan sebagai gerakan nasional pada Oktober lalu bertepatan dengan hari jadi Kementerian Kelautan dan Perikanan ke-23 tahun.

        Baca Juga: Catatkan Sejarah, KKP Berhasil Kembangkan Induk Udang Unggul Vaname

        Trenggono menuturkan, pelaksaan BCL melibatkan multipihak mulai dari nelayan, pemerintah daerah, TNI/Polri hingga para pelajar. Aksi tersebut juga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan laut sebagai sumber penghidupan.

        "BCL akan terus dilaksanakan untuk mengurangi sampah plastik di laut. Ini juga menghadirkan ekonomi sirkular di wilayah pesisir khususnya bagi para nelayan. Di sektor perikanan penantaan juga terus dilakukan di antaranya akan menerapkan sistem penangkapan ikan berbasis kuota, memperluas kawasan konservasi dan mengembangkan budidaya perikanan berkelanjutan, untuk menjaga populasi ikan di laut tetap terjaga," paparnya.

        Baca Juga: KKP Buka Keran Ekspor, 6.000 Ekor Lintah Hidup Dikirim ke Malaysia dan Filipina

        Sebagai informasi, Ocean 20 Presidensi Indonesia menjadi perhelatan pertama di event G20. Forum Ocean 20 membahas berbagai hal di bidang kelautan antara lain kesehatan laut, ekonomi biru, konservasi laut, pendanaan biru, blue food, hingga energi terbarukan.

        Bulan Cinta Laut merupakan salah satu program Ekonomi Biru KKP yang dirancang khusus untuk mengurangi sampah plastik di laut. Dalam aksi bersih pantai dan laut yang dilakukan sepanjang Oktober lalu, lebih dari 67 ton sampah berhasil diangkut dari laut dan wilayah pesisir di Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: