Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gak Nyangka! Ternyata Ini Siasat Presiden Jokowi Supaya Anies Baswedan Kalah di Pilpres 2024

        Gak Nyangka! Ternyata Ini Siasat Presiden Jokowi Supaya Anies Baswedan Kalah di Pilpres 2024 Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia Refly Harun mengatakan perjalanan Anies Baswedan menuju Pilpres 2024 akan sulit, mengingat mantan Gubernur DKI Jakarta itu sedang melawan oligarki. 

        “Little bit complicated sesungguhnya, pertanyaannya adalah tentu kita lihat ya, Kenapa Presiden Jokowi berkepentingan terhadap siapa yang menjadi calon presiden di 2024?,” tanya Refly melansir dari melalui youtube channelnya, Selasa (15/11/22).

        “Jawaban sederhananya karena dia masih memiliki kepentingan setelah tidak lagi menjabat, sederhananya itu jawabannya,” tambah Refly. 

        Baca Juga: Jadi Pembicara di G20, Anies Baswedan: Sebuah Kehormatan...

        Maka menurut Refly, masyarakat bisa uraikan kepentingan apa yang sebenarnya menjadi tujuan Presiden Jokowi dari sikapnya tersebut. 

        “Jadi ketika dia dua periode selesai dia, bukan selesai juga political intrasnya. Tapi malah banyak hal yang barangkali kemudian menjadi beban dia karena itu dia ingin

        memastikan 2024 itu tidak diisi oleh orang yang menjadi antitesis dirinya,” katanya. 



        Nah menurut Refly, ini sebuah analisis yang masuk akal, bukan mengada-ngada. Karena itu Presiden Jokowi memiliki banyak kepentingan, belum lagi kepentingan para buzzer kepentingan orang-orang yang di seputar kekuasaan atau istana nyaman yang sudah nyaman hidupnya.

        “Inilah kenapa kemudian rezim ini harus terus dipertahankan aktor, boleh berganti, tapi rezim tidak boleh,” ungkap dia.  

        Baca Juga: Soal Anies Baswedan, Jokowi Bakal Pikir Berulang Kali Kalau Mau Melawan Surya Paloh: Dia Punya Kekuatan, Nggak Bisa Dianggap Remeh!

        “Jadi ini soal serius sebagai pemerintahan Jokowi, dan soal yang serius ini sudah disiapkan yaitu dengan membuat sebuah koalisi istana yang diharapkan solid yaitu merekrut PAN sehingga dengan merekrut dan istana menguasai lebih dari 80% kursi,” tambahnya.

        Refly mengatakan pula, skenarionya adalah mempertahankan presidential threshold, jadi presidensial dipertahankan maka kursi istana dipegang lebih dari 80%, dengan lebih dari 80% serta meninggalkan Demokrat dan PKS yang ibaratnya partai paria bagi istana.

        “Anies juga dicoba disandera dengan formula E dan lain sebagainya. Nah karena itu diharapkan, di skenariokan bahwa tidak akan ada calon di luar istana nantinya,” kata dia.

        “Maka mulus skenario untuk mencalonkan Prabowo atau Ganjar dan mengadu mereka. Sehingga siapapun yang menang akan tetap menguntungkan Presiden Jokowi,” tambahnya. 

        Namun keputusan Nasdem mengusung Anies menurut Refly membuat rencana Presiden berantakan. 

        Baca Juga: Soal Anies Baswedan, Jokowi Bakal Pikir Berulang Kali Kalau Mau Melawan Surya Paloh: Dia Punya Kekuatan, Nggak Bisa Dianggap Remeh!

        “Tapi tiba-tiba Nasdem lompat, mencalonkan Anies Baswedan dan sekarang punya peluang Anies untuk dijadikan calon presiden bahkan cukup besar jika dibandingkan dengan yang lain,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: