Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Pembicara di G20, Anies Baswedan: Sebuah Kehormatan...

Jadi Pembicara di G20, Anies Baswedan: Sebuah Kehormatan... Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pidato saat peresmian relawan IndonesiAnis di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Selasa (2/11/2022). Kelompok relawan IndonesiAnis nantinya akan menggalang dukungan kepada Anies Baswedan yang telah diusung Partai NasDem dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anies Baswedan membagikan momen dirinya saat menjadi pembicara di acara G20 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Sabtu (12/11/2022). Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu diminta panitia untuk menjadi salah satu narasumber terkait kepemimpinannya di Provinsi DKI Jakarta, khususnya terkait pengendalian emisi karbon.

"Sebuah kehormatan diundang sebagai pembicara dalam acara Bloomberg NEF Summit, salah satu side event di G20 dan B20, di Nusa Dua, Bali," katanya melalui akun Twitter, @aniesbaswedan dikutip di Jakarta, Senin (14/11/2022). "Berbagi pengalaman tentang berbagai upaya yang telah dilakukan di Jakarta dalam menghadapi perubahan iklim," kata Anies melanjutkan.

Baca Juga: Refly Harun Beberkan Alasan Kubu Presiden Jokowi Selalu Berupaya Jegal Anies Baswedan

Menurut Anies, Jakarta telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 26 persen pada 2020. Angka itu, diklaimnya, bahkan melampaui target penurunan 30 persen pada 2030. Dia menganggap, pencapaian luar biasa di Ibu Kota tersebut dimungkinkan berkat tiga prinsip yang selalu dipegangnya.

Pertama, selesaikan dari akar masalahnya: mengubah kota yang tadinya car oriented development menjadi transit oriented development. Kedua, kolaborasi adalah kunci: berkolaborasi dengan berbagai organisasi, pemangku kepentingan, dan mengajak warga kota terlibat juga.

Ketiga, evidence-based policy: pengambilan kebijakan harus selalu berdasarkan pada data dan ilmu pengetahuan. Anies tidak segan meminta masukan dari para ahlinya, termasuk belajar dari kota atau negara lain di dunia yang juga menghadapi masalah serupa.

"yang paling penting, harus ada kemauan politik yang kuat (strong political will) untuk menerjemahkan kebijakan menjadi aksi dan mengalokasikannya dalam anggaran," kata mantan rektor Universitas Paramadina tersebut.

Anies menganggp, G20 memiliki peran yang menentukan dalam upaya kita menghadapi krisis iklim sehingga diperlukan integrasi vertikal antara pemerintah nasional dan pemerintah lokal dalam upaya menekan emisi gas buang. "Setiap kebijakan di tingkat lokal harus selaras dengan kebijakan dan target di level nasional," kata eks mendikbud itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: