Tokoh Politik yang Bisa Jadi Boneka Jokowi atau Putra Mahkota Jokowi akan Didukung Habis-habisan
Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia Refly Harun mengatakan tokoh politik yang bisa membangun rezim pro Jokowi atau boneka Jokowi atau bahkan putra mahkota Jokowi akan didukung habis-habisan.
Ini dikaitkan Refly mengenai proyek Ibu Kota Negara baru (IKN) yang nampaknya masih jauh dari kata selesai padahal Presiden Jokowi sebentar lagi akan lengser.
“IKN ibukota negara baru, seandainya ini tidak dilanjutkan oleh rezim yang baru? Tapi kalau rezimnya adalah rezim pro Jokowi atau boneka Jokowi atau bahkan putra mahkota Jokowi maka dia punya jaminan untuk dilanjutkan,” jelasnya dalam youtube channelnya, Selasa (15/11/22).
Baca Juga: Refly Harun Beberkan Alasan Kubu Presiden Jokowi Selalu Berupaya Jegal Anies Baswedan
Berikutnya menurut Refly pula jangan lupa political dinasti yang sudah dipupuk Presiden sejak lama terutama untuk anak dan menantunya.
“Ya dinasti politik yang mereka bangun, yang Jokowi bangun yaitu Bobby Nasution kemudian diperkirakan nanti dia minimal menjadi wakil gubernur atau bahkan gubernur Sumatera Utara dalam pemilihan berikutnya,” jelasnya.
“Lalu kemudian Gibran Rakabuming itu akan lompat ke DKI 1 atau setidak-tidaknya Jawa Tengah, kemudian nanti Kaesang Pangarep akan masuk Solo. Jadi dinasti politik itu memang sengaja dibangun dan karena itulah Jokowi tetap membutuhkan dukungan-dukungan arah politik yang bisa dikendalikan,” tambahnya.
Selain itu ada pula kasus pelanggaran HAM yang belum selesai seperti KM 50 yang menewaskan 6 laskar FPI.
“Misalnya kalau kita bicara mengenai agenda seperti KM 50 misalnya, Apakah Presiden Jokowi tidak ketat-ketir kalau ini dibuka?” jelas dia.
Karena menurut Refly ini akan melibatkan istana sebagai orang yang membiarkan, paling tidak ada crime by omission.
“Yang kedua isu ijazah palsu itu sampai sekarang kan belum juga diklarifikasi, kita tidak tahu kebenaran substantifnya karena kebenaran itu tidak pernah bisa diungkapkan secara gamblang dan jelas ya,” kata dia.
Alasan-alasan inilah yang menurut Refly membuat Presiden Jokowi akan lebih mendukung tokoh politik yang bisa meneruskan rezimnya hingga melindunginya dari kesalahan atau masalah yang belum dituntaskannya selama menjadi presiden.
“Inilah kenapa kemudian rezim ini harus terus dipertahankan, aktor boleh berganti, tapi rezim tidak boleh,” ungkap dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty