Apresiasi Keberhasilan Presidensi G20 Indonesia, Pengamat: Spirit Bung Karno Dalam Diri Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali. Meski dalam situasi global yang sulit, Presiden Jokowi mendorong agar forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (UE) itu menghasilkan langkah konkret dalam upaya pemulihan dunia.
Pengamat dari Universitas Udayana (Unud) Dr. I Dewa Gede Palguna, S.H., M. Hum mengatakan Presidensi G20 Indonesia pada tahun ini dinilai memberikan dampak yang besar, tidak hanya bagi perekonomian, tetapi juga berhasil meningkatkan posisi tawar Indonesia di forum global.
Menurutnya kepemimpinan Presiden Jokowi dalam forum G20 tidak sekedar mempertemukan para pemimpin dunia, melainkan harus memberikan dampak peran strategis sehingga dihormati dan disegani oleh dunia.
"Saya melihat dari Presiden Jokowi tidak ada rasa minder, dia tenang saja. Ada semacam spirit Bung Karno dalam diri Jokowi. Saya ini Presiden dari negara besar lho. Dia tidak merunduk-runduk di hadapan negara besar, yang selama ini disebut negara super power,” ujar Dewa Palguna dalam keterangannya, Selasa (15/11/2022).
"Tetapi sangat penting karena bagaimanapun kemudian akan terlihat kepemimpinan Presiden Jokowi di G20, apakah akan teruji. Karena ini adalah dunia multipolar, atau kepemimpinan yang sulit, tetapi inilah kesempatan untuk membuktikan bahwa Presiden Jokowi bisa memimpin dalam situasi yang sulit.” imbuhnya.
Dewa Palguna mengatakan dalam konteks hubungan internasional yang kaitannya dengan hukum internasional, di tengah sejumlah negara yang bertikai, Presiden Jokowi mampu mempertemukan dan mendorong perdamaian, maka Indonesia akan sangat terhormat dan dibutuhkan banyak negara sebagai pengayom atau juru damai.
“Andai kata berhasil dilakukan dengan baik oleh Presiden Republik Indonesia Jokowi, akan memposisikan dalam hubungan internasional dalam posisi sangat terhormat. Bayangkan dalam keadaan negara yang saling bermusuhan seperti saat ini, masih mampu menyelenggarakan kegiatan, apalagi nanti ini berlangsung lancar dan aman,” terangnya.
"Kita mampu melaksanakannya dengan damai. Itu akan luar biasa. Dari aspek leadership itu akan membuat Indonesia dalam hubungan internasional menjadi sangat signifikan,” sambungnya.
Lanjut Dewa Palguna gaya kepemimpinan Presiden Jokowi yang egaliter dan menyatukan itu yang dibutuhkan dunia saat ini. Dunia sudah tanda petik lelah dengan kepemimpinan yang konfrontatif, dengan kepemimpinan yang model konservatif dan terjebak dalam pembelahan.
"Ternyata gaya kepemimpinan yang slengekan diterima oleh pemimpin dunia lainnya. Kita saja yang sering tidak bisa terima," ucap pria kelahiran Bangli ini.
Indonesia yang manganut politik luar negeri yang bebas aktif dapat diterima semua negara, tidak ada satupun negara yang berkomentar negatif tentang Indonesia maupun Presiden Jokowi, meskipun ada pihak yang berusaha menekan Presiden Jokowi untuk tidak mengundang Rusia.
"Ini bisa dilihat dari penerimaan pemimpin negara negara lainnya di G20, bahkan oleh negara-negara yang sering menekan agar Jokowi tidak mengundang Rusia. Belum pernah ada komentar negatif tentang Jokowi," ulasnya.
Kata Palguna hal tersebut adalah capaian yang tidak mudah diraih, oleh siapapun yang menjadi Presidensi G20.
"Anda negara negara maju tidak boleh sombong,karena anda membutuhkan Indonesia dan saya adalah Presiden dari Republik Indonesia." Tuntas Dewa Palguna.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: