Lantang, di Pertemuan Sesi III KTT G20, Presiden Jokowi Menyerukan...
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan untuk menghentikan perang segera dalam working session ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, dengan tema transformasi digital di Hotel Apurva Kempinski, Nusa Dua, Badung, Bali pada Rabu (16/11/2022).
"Stop the war, banyak hal yang dipertaruhkan, jika perang terjadi," kata Presiden Jokowi melalui siaran virtual kanal YouTube Kemkominfo TV, Rabu (16/11/2022).
Baca Juga: Cosplay Jadi Wartawan Saat KTT G20, Gaya Menteri Basuki Jadi Sorotan Tenteng Kamera di Tahura
Menurut Jokowi, perang akan membuat masyarakat di berbagai negara menjadi lebih sengsara, dan sulit bangkit dari dampak wabah global COVID-19 yang telah melanda dunia dua tahun belakangan ini.
Pemulihan perekonomian masyarakat yang paling terdampak dari peristiwa pandemi itu, juga akan makin sulit bangkit jika perang masih terjadi.
"Pemulihan ekonomi dunia tidak akan terjadi jika situasi tidak membaik," jelas Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, perang begitu besar dampaknya pada kondisi perekonomian global, maka sudah seharusnya pemimpin dunia ikut bertanggung jawab dalam upaya menghentikan konflik bersenjata antarnegara.
Partisipasi para pemimpin dunia sagat dibutuhkan, karena memiliki pengaruh besar terhadap penghentian perang dan konflik yang terjadi sehingga perdamaian bisa tercipta.
"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan situasi global yang kondusif," tutur Presiden.
Senada dengan hal tersebut, sebelumnya Presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach pun menyerukan pada negara-negara yang sedang berkonflik politik untuk segera berdamai.
Karena, konflik menjadikan hambatan dalam olahraga menyatukan seluruh negara pada satu pertandingan.
"Kami membutuhkan partisipasi semua atlet, bahwa dari negara-negara yang berpikiran berbeda, (perang, red) bukanlah simbol perdamaian," kata Thomas beberapa waktu lalu. .
Dalam puncak KTT G20 di Bali terdapat 17 kepala negara yang terkonfirmasi hadir. Sedangkan sisanya, yakni tiga negara berhalangan hadir dalam puncak Presidensi G20 Indonesia dan hanya diwakili para menterinya.
Tiga negara yang dimaksud antara lain Meksiko, Brazil, dan Rusia. Ketiga memiliki sejumlah isu yang membuat kepala negara tidak bisa hadir mengikuti puncak G20.
Negara yang dipastikan hadir adalah Afrika Selatan (Afsel), Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Argentina, Australia, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan (Korsel), Prancis, China, Turki, dan Unii Eropa (UE).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: