Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Isu Bekingan Anies Baswedan, Kurangnya Dana Disinyalir Jadi Penyebab Tak Jelasnya Koalisi NasDem

        Isu Bekingan Anies Baswedan, Kurangnya Dana Disinyalir Jadi Penyebab Tak Jelasnya Koalisi NasDem Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial, Denny Siregar kembali menyorot tajam Partai NasDem serta calon presidennya, Anies Baswedan.

        Dirinya tak heran mengapa deklarasi koalisi untuk mengusung mantan menteri pendidikan tersebut bisa tiba-tiba dibatalkan.

        Baca Juga: Dekati Anak Jokowi Terus Blusukan, Manuver Anies Baswedan Disorot Tajam: Jelas Sekali Pencitraan...

        Menurutnya, hal tersebut terkait dengan dana yang harus digelontorkan demi memenangkan seorang calon presiden.

        "Banyak pertanyaan tentang berapa sih biaya calon presiden kira-kira bisa menang? Meski kita tidak akan pernah biaya sebenarnya, karena masing-masing capres menyembunyikan angkanya," kata Denny dalam tayangan YouTube Cokro TV dengan judul "Denny Siregar: BANDAR DI BELAKANG ANIES?", dikutip SuaraSumbar.id, Selasa (15/11/2022).

        Menurut Denny, ongkos politik di negara demokrasi sangat mahal. Mulai dari biaya promosi, biaya saksi, logistik, tim sukses dan tentu juga uang serangan fajar. Menurutnya, hal itu adalah kenyataan minusnya demokrasi di Indonesia.

        Denny Siregar mengatakan, rapuhnya ikatan koalisi Demokrat, Nasdem dan PKS dalam mendukung Anies Baswedan, salah satunya karena uang. Dia menilai, belum ada kecocokan jumlah uang yang disediakan untuk menggerakkan Capres yang akan mereka usung bersama.

        Baca Juga: Kemesraan Anak Jokowi dan Anies Baswedan Banjir Pujian, Eh Elite Demokrat Nyeletuk: Mudah Tertipu...

        "Dari ketiga partai pengusung Anies, hanya Nasdem yang ikut koalisi. Partai Demokrat dan PKS selama 10 tahun menjadi oposisi. Mereka tidak bisa menguasai kebijakan apapun, cadangan kas mereka kering," katanya.

        Atas dasar itu, Denny menyebut bahwa pencapresan Anies Baswedan akan bergantung kepada pemodal.

        "Mereka bergantung pada para bohir atau seperti yang disebut Fahri Hamzah adalah para bandar. Tentu pengusaha yang selama ini mereka kecam, yaitu para oligarki," katanya.

        Baca Juga: Lihat Hubungan Jokowi dan NasDem, Tak Heran Anies Baswedan Mulai Dekati Gibran: Dia Telah Gagal...

        Denny mengatakan, memang tidak mudah menjadi capres. Ada yang menyebut biaya pencapresan Rp 1 triliun. Namun baginya, angka tersebut sangat tidak masuk akal.

        "Saya lebih percaya dengan Ridwan Kamil yang bilang bahwa dia mendengar, biaya untuk pencapresan bisa mencapai Rp 8 triliun. Lebih masuk akal," katanya.

        Baca Juga: Lihat Megawati dan Jusuf Kalla Mesra, Duet Anies Baswedan dan Anak Jokowi Bisa Jadi Nyata: Bungkus!

        Di sisi lain, kata Denny, para bohir politik biasanya juga akan main dua hingga tiga kaki. Namun biasanya, presentase bantuannya berbeda-beda.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: