Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Panggilan 'Kakak Besar' ke Xi Jinping, Begini Analisis Rocky Gerung: Pesannya Jelas, Jokowi Ingin...

        Soal Panggilan 'Kakak Besar' ke Xi Jinping, Begini Analisis Rocky Gerung: Pesannya Jelas, Jokowi Ingin... Kredit Foto: Antara/Media Center G20 Indonesia/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Rocky Gerung merespons panggilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Presiden China, Xi Jinping, dalam perhelatan KTT G2O di Bali. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memanggil Xi Jinping sebagai kakak besar.

        Menurut Rocky, panggilan "kakak besar" tersebut menunjukkkan ada hierarki bahwa China lebih senior dan perkasa dibandingkan Indonesia. Padahal, kata Rocky, Indonesia sebagai Tuan Rumah sedianya ada basa-basi dalam berdiplomasi.

        Baca Juga: Dulu Megawati Berani Usung Jokowi Padahal Elektabilitasnya Anjlok, Politikus PDIP Soal Capres 2024: Mega Punya Feeling Politik

        "Kalau Pak Jokowi kasih pesan bahwa menunjukkan kakak besar itu artinya ada semacam hierarki, bahwa China lebih senior lebih perkasa dari Indonesia. Padahal, sebagai Tuan Rumah ada basa basi kebudayaan, yaitu nanti kalau ada Jinping Pakai batik, nanti orang panggil mas Ping mas Jinping kira kira itu, itu basa basi diploma," ujar Rocky di Youtube Rocky Gerung Official dengan judul "Sapa Xi Jinping Kakak Besar, Jokowi Hidupkan kembali Poros Jakarta-Beijing", dikutip Kamis (17/11/2022).

        Selain itu, Rocky menyebut panggilan kakak besar kepada Xi Jin Ping juga menunjukkan bahwa Indonesia tengah butuh investasi dari China. "Mengucapkan kakak besar orang langsung inget konteksnya bahwa Jokowi lagi perlu investasi China," ucapnya.

        Bahkan, Rocky menilai Jokowi tak ingin China mencabut investasinya dari Indonesia. Terlebih, invetasi berkaitan dengan pembangunan Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara.

        "Bagi saya pesannya clear, Jokowi ingin China jangan cabut investasinya dari Indonesia bahkan ditambahkan dan itu yang terhubung dengan diplomasi IKN. Jokowi langsun bilang bahwa IKN silakan berinvestasi karena IKN, bahkan akan menjadi tuan rumah olimpiade macem-macam itu karena hal hal di luar kemampuan kita untuk membayangkan di 2036," katanya.

        Sebelumnya, kehadiran Xi Jinping juga diapresiasi oleh Presiden Jokowi yang merupakan kunjungan pertama pemimpin China tersebut setelah dirinya terpilih sebagai Sekjen Partai. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memanggil Xi Jinping dengan sebutan kakak besar atau big brother dalam bahasa Inggris.

        "Saya ingin mengucapkan selamat datang di Bali, Presiden Xi Jinping, dan senang sekali dapat menyambut kakak besar di Bali setelah pertemuan kita di Beijing. Secara langsung saya juga ingin menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Yang Mulia sebagai Sekretaris Jenderal Partai," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis, Rabu (16/11/2022).

        Baca Juga: KTT G20 Cuma Dihadiri Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin: Tugas Lainnya Bisa Vakum Jika Semua ke Bali

        Xi Jinping meenyebut, kunjungan ini sekaligus memperlihatkan kedekatan hubungan China dengan Indonesia. Menurut Xi Jinping, Jokowi merupakan pemimpin negara sahabat China pertama yang mengunjungi China sejak kasus Covid-19 merebak.

        "Saya bersedia melakukan komunikasi strategis secara mendalam dengan Bapak Presiden untuk bersama-sama mendiskusikan bagaimana mengembangkan hubungan bilateral ke depan dan merancang cetak biru pembangunan komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia," sambung Xi Jinping.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: