Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Ada Niat Dijadikan Wakil Presiden, Muhaimin Iskandar Disebut Hanya ‘Dimanfaatkan’ Gerindra, Pengamat Sebut Alasannya

        Tak Ada Niat Dijadikan Wakil Presiden, Muhaimin Iskandar Disebut Hanya ‘Dimanfaatkan’ Gerindra, Pengamat Sebut Alasannya Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Politik Citra Institute, Efriza menilai, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Muhaimin Iskandar terkesan diajak berkoalisi dengan Gerindra hanya untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) dari Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto.

        Ia juga menambahkan dalam koalisi ini, tidak ada jaminan bagi Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bakal dijadikan calon wakil presiden (cawapres) sekalipun mendirikan koalisi baru.

        Efriza juga menambahkan, hal ini membuat Muhaimin geram. Selain menyelesaikan permasalahan dalam koalisi, Wakil Ketua DPR itu juga sedang disangkutpautkan kembali berbagai kasus korupsi di masa lalu.

        "Ini artinya, Cak Imin merasa semakin jauh dari kans sebagai cawapres, karena memang Gerindra tidak sepenuh hati menginginkan Muhaimin Iskandar," tuturnya. 

        Baca Juga: Heboh Isu Ganjar Pranowo Akan 'Tendang' Muhaimin Iskandar untuk Berduet dengan Prabowo, Orang PKB Santai: Kita Ingin Bangun Kekuatan!

        Menurutnya, ngebet nyapres yang ditonjolkan Cak Imin hanya sekadar untuk menaikkan posisi tawar di dalam koalisi Gerindra-PKB. 

        "Inilah yang bikin Muhaimin bergejolak mulai bersuara terhadap Koalisi Gerindra-PKB," pungkasnya.

        Sebab, ada dugaan muncul riak-riak di dalam internal PKB bahwa Cak Imin tidak akan diusung menjadi cawapres.

        Disis lain, Muhaimin merasa dirinya diamanati oleh partai untuk menjadi capres seperti yang tertuang dalam Muktamar PKB tahun 2019. 

        "Sebab, koalisi Gerindra-PKB terkesan komposisinya sudah dapat ditebak Prabowo-Muhaimin atau Prabowo dengan calon alternatif," kata Cak Imin seperti dilansir Akurat.co, pada Kamis (24/11/2022). 

        Baca Juga: Muhaimin Iskandar: Jika Sistem Pemilu Tak Baik akan Lahirkan Anak Haram Pemerintahan Jadah!

        Berbagai problema ini yang membuat Muhaimin akhirnya mencoba menaikkan posisi tawarnya dengan berkomunikasi keras agar diperhitungkan dalam koalisi Gerindra-PKB.

        Sebelumnya, Cak Imin tidak menampik kemungkinan untuk membuat komposisi baru, bahkan merombak koalisi apabila dirinya tidak dipasangkan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. 

        Hal itu ia sampaikan saat menjawab pertanyaan awak media soal kemungkinan Prabowo bakal menggandeng Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai cawapresnya di 2024 nanti.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: