Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PLN Diminta Maksimalkan Implementasi PMN untuk Elektrifikasi Daerah 3T

        PLN Diminta Maksimalkan Implementasi PMN untuk Elektrifikasi Daerah 3T Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Permintaan PT PLN (Persero) kepada DPR RI untuk dapat kembali menerima kucuran dana Penyertaan Modal Negara (PMN) pada 2023 sebesar Rp10 triliun guna melakukan elektrifikasi di kawasan 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) dirasa harus mampu dioptimalkan.

        Anggota Komisi VI DPR RI Hendrik Lewerissa meminta PLN untuk memaksimalkan implementasi PMN yang diberikan pada guna elektrifikasi wilayah Indonesia 3T, seperti Maluku.

        Pasalnya, meski PLN sebelumnya telah mendapatkan PMN, elektrifikasi di wilayah 3T kunjung belum terealisasi.

        Baca Juga: Sukseskan Transisi Energi, PLN Siapkan Sistem Pembangkit Listrik Fleksibel

        “Dua tahun berturut-turut PLN rapat di Komisi VI dan mempresentasikan rencana kerja untuk mendapatkan PMN. Hal yang sama itu dibahas berkali-kali dan saya sebagai wakil dari daerah yang paling banyak juga 3T-nya di kawasan Timur Indonesia, selain Papua dan Papua Barat. Saya juga menyampaikan keluhan yang sama (soal elektrifikasi). Tapi saya baru hari kembali dari Dapil saya nih, Pak Dirut. Ternyata masalahnya masih tetap sama,” ujar Hendrik dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (1/12/2022). 

        Hendrik mengatakan, masalah elektrifikasi juga terjadi di Pulau Damar dan Pulau Romang, Maluku. Selama ini menurutnya hal tersebut terjadi lantaran tidak adanya listrik bukan tidak ada jaringannya, melainkan banyak yang tidak terawat.

        “Saya ambil contoh yang paling konkret, di Pulau Damer dan Pulau Romang itu bukan tidak ada jaringannya. Jaringannya ada, gardunya sudah ada, tapi sudah karatan, tiang-tiangnya sudah patah,” ujarnya.

        Lanjutnya, apabila program PMN tersebut diterima, ia meminta agar PLN tidak sekadar memberikan janji yang enak didengar, namun tanpa ada implementasi yang nyata di lapangan.

        “Saya mohon, Pak. Saya mohon supaya 2023 ya tempat-tempatnya yang saya sebutkan tadi, yang tiang listriknya ada, kabel-kabelnya ada, gardunya ada tapi mesinnya tidak ada. Sehingga tidak ada listrik di situ. Saya mohon di situ semua itu betul-betul menjadi perhatian serius dari Pak Dirut,” tutupnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: