Xi Jinping Masih Ngebet Pergi ke Jepang, China Segera Lakukan Ini
Setelah beberapa kali tertunda, pejabat China menyebut negara itu masih terus mengupayakan kunjungan resmi Presiden Xi Jinping ke Jepang, yang disebut akan menjadi kunci bagi hubungan bilateral kedua negara.
Dalam wawancara dengan Kyodo News, Duta Besar China untuk Jepang, Kong Xuanyou, pada Kamis (1/12/2022) mengatakan negaranya terus berusaha mengintensifkan pertukaran kunjungan di “tingkat pemimpin” dengan Jepang.
Baca Juga: Rakyat Sasar Kebijakan Nol Covid Xi Jinping, Dinas Keamanan China Unjuk Kekuatan Ini
Dubes Kong juga menyebut bahwa jika terwujud, kunjungan Xi ke Jepang akan menjadi "hal penting dan kekuatan pendorong strategis yang tak ternilai" bagi hubungan kedua negara Asia Timur itu.
Sebelumnya, Xi diagendakan datang ke Jepang pada musin semi 2020 dan bertemu Kaisar Naruhito serta mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan mantan perdana menteri Shinzo Abe, yang tewas pada Juli lalu. Namun, rencana itu dibatalkan usai merebaknya wabah Covid.
Sementara itu, Xi telah bertemu dengan PM Fumio Kishida di sela-sela KTT Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bangkok pada pertengahan bulan ini.
Hu Jintao menjadi presiden China terakhir yang datang ke Jepang sebagai tamu negara pada Mei 2008.
Meski demikian, Dubes Kong memberikan sinyal bahwa kedua negara masih mencoba mengatur kunjungan Xi ke Jepang, terlepas dari masih berlangsungnya pandemi.
Komentar mengenai kunjungan Xi ini muncul di tengah memanasnya hubungan antara China dan Jepang.
Kedua negara Asia itu berkonflik terkait kepemilikan Kepulauan Senkaku, yang diklaim oleh China. Kapal penjaga pantai China berulang kali memasuki perairan teritorial Jepang di sekitar Senkaku, termasuk pada minggu lalu.
Sementara itu, kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan, pada Agustus juga telah meningkatkan tensi di kawasan.
Usai kunjungan kontroversial itu, China menggelar latihan militer besar-besaran di kawasan sekitar teritorial Taiwan.
Selain itu, China juga telah menembakkan sejumlah rudal balistik, dan beberapa di antaranya jatuh ke zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang yang terletak di sebelah timur pulau itu.
Kong mengatakan China belum menerima klaim Tokyo bahwa rudalnya mendarat di ZEE Jepang.
"Kami belum menentukan batas wilayah laut,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: