Geram Mendengar Tuduhan Kubu Habib Rizieq, FH: Semoga Jokowi Lebih Keras Sama Pengusung Khilafah!
Eks Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyoroti tajam pernyataan tegas dari Novel Bamukmin baru-baru ini.
Dirinya rupanya geram akan tuduhan salah satu loyalis dari Habib Rizieq tersebut yang dilontarkan saat Reuni 212 di Masjid At Tin, Jakarta Timur.
Baca Juga: Demi Melawan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan Dinilai Tak Akan Berani Tolak Dukungan Kubu Habib Rizieq
Novel sendiri mengatakan bahwa pemerintah harus segera bertaubat karena telah mengkriminalisasi ulama.
Mendengar hal tersebut, Ferdinand yang dikenal sebagai salah satu pendukung Joko Widodo alias Jokowi ini berharap pemerintah lebih keras dan tegas terhadap para pengusung khilafah yang ingin mengganti ideologi bangsa.
Dirinya mengatakan FPI dan HTI sama seperti dengan PKI, merupakan ormas terlarang di Indonesia.
"Semoga pemerintah lebih keras dan tegas kepada Komunis dan pengusung kilafah yg ingin mengganti ideologi bangsa yaitu Pancasila, " ucapnya.
Baca Juga: Vokal Kritik Jokowi, Kini Rizal Ramli Blak-blakan Nyatakan Tak Akan Hadiri Pernikahan Kaesang!
"PKI, HTI, FPI sama-sama ormas terlarang di negara ini!," tegas Ferdinand, dikutip dari unggahan twitternya @FerdinandHutah6 (03/12/2022).
Sebelumnya, Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Ustadz Novel Bamukmin berharap, Reuni 212 bisa membuahkan harapan-harapan yang indah bagi Indonesia.
Baca Juga: Pengakuan Rizal Ramli Rasakan Sendiri Gaya Balas Dendam Jokowi: Dia Personalize, Cari Titik Lemah...
Tidak hanya harapan, Novel yang menuding belakangan ini ulama dikriminalisasi meminta agar para penguasa untuk segera bertaubat atas hal itu.
Baca Juga: Drama Tiket Walikota, Bukan Salah Anak Jokowi Kader Banteng Senior Kecewa: Itu Salahnya Megawati!
Termasuk, meminta agar penguasa juga berhenti mendukung dan melindungi para penista agama serta segaris dengan keinginan rakyat untuk bersama-sama melawan komunis gaya baru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar