Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada Spanduk 3 Periode di Acara GBK, Sukarelawan Jokowi Kasih Peringatan: Jangan Emosional...

        Ada Spanduk 3 Periode di Acara GBK, Sukarelawan Jokowi Kasih Peringatan: Jangan Emosional... Kredit Foto: Instagram/Immanuel Ebenezer
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Acara pertemuan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dengan pendukungnya yang bertajuk Nusantara Bersatu dikritik Ketua Sukarelawan Joman Immanuel Ebenezer.

        Dalam acara di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) beberapa waktu lalu itu, Immanuel mengkritik adanya spanduk tiga periode yang menurutnya merupakan hal yang kacau.

        Baca Juga: Eks Komisaris BUMN Akui Banyak Kubu-Kubuan di Kelompok Relawan Jokowi: Ada yang Incar Menteri, Komisaris dan Cari Duit di Event

        "Sebab, kami sudah sepakat demokrasi Indonesia, yakni pembatasan eksekutif hanya sampai 2 periode saja. Hal itu juga didukung oleh UU yang ada, tiba-tiba masih bicara tentang 3 periode," ucap Immanuel dalam acara KedaiKopi di Amaris Hotel Juanda, Jakarta Pusat, Minggu (4/11).

        Immanuel berpendapat sebenarnya secara etik dan moral tidak sesuai. Sebab, kata dia, kondisi Indonesia lagi carut-marut sehingga tak pantas membicarakan soal 3 periode.

        "Jangan emosional mengalahkan rasionalitas," ujarnya. Menurut Immanuel, dukungan para sukarelawan bersifat emosional bukan rasionalitas.

        Dengan demikian, kata dia, emosional publik tersebut dimanfaatkan segelintir orang yang pada akhirnya tidak lagi menjadi rasional.

        Baca Juga: Megawati Dukung Orang Dekat Jokowi, Nasib Puan Maharani di Pilpres Makin Tak Jelas

        Adapun Nusantara Bersatu dihadiri sukarelawan Jokowi dari berbagai elemen. Selain spanduk, dalam acara tersebut para sukarelawan juga sempat meneriakkan Jokowi 3 periode.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: