Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Presiden Jokowi Klaim Investor IKN Oversubscribe, Rocky Gerung: Iya, Dia Nanti Dikenal Jadi Presiden Murahan

        Presiden Jokowi Klaim Investor IKN Oversubscribe, Rocky Gerung: Iya, Dia Nanti Dikenal Jadi Presiden Murahan Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung menyatakan klaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal tingginya minat investor ke ibu kota negara (IKN) Nusantara yang disebutnya sebagai oversubscribed akan membawa Jokowi dikenang sebagai presiden murahan.



        “Iya itu kayak orang nunggu-nunggu hadiah, lalu semuanya berkerumun padahal sebenarnya hadiahnya recehan, kata Rocky melansir dari Youtube Channel Rocky Gerung, Senin (5/12/22).

        “Ya tentu saja semua oversubscribed kalau dapat sewanya hampir 160 tahun, kalau dapat kepemilikan lama,” tambahnya.

        Baca Juga: Paksa-paksa China Investasi Hingga Sodorkan IKN ke Joe Biden, Rocky Gerung Nyeletuk: Jokowi Ini Macam Sales Promotion

        Jokowi sebetulnya kata dia memang akan menyebut oversubscribed karena dia udah janjikan buat ibukota negara itu silahkan dimiliki tanpa bayar. 

        “Kira-kira begitu, gratisan istilahnya. Karena kita lihat berkali-kali, akan direvisi undang-undang Ibu Kota Negara baru (IKN) itu,” katanya. 

        “Kenapa? ya karena permintaan dari investor, jadi investor akan subscribe kalau mereka ajukan proposal yang betul-betul merendahkan Indonesia. Itu betul itu yang akan terjadi”,
        tambahnya. 

        Menurut Rocky, itu sama dengan pernyataan BKPM atau Jokowi yang bilang udah ada berapa yang ribu MOU untuk IKN.

        Baca Juga: Rocky Gerung Pedas Bilang Gibran Jadi Wali Kota Solo karena Kesalahan Megawati: Munculnya Anies Jadi Bukti Kegagalan Kaderisasi Partai

        “Pertanyaannya, untuk apa MOU itu? Orang MOU itu bukan perjanjian dagang dan bukan investasi kok,” kata dia.

        “Tapi yang lebih berbahaya adalah membiarkan Indonesia itu dijual murah oleh seseorang juga yang akan ingat sebagai presiden murahan,” tambah dia.

        Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang mengaku terkejut dengan tingginya minat investor ke ibu kota negara (IKN) Nusantara. 

        Jumlah investasi kata dia, mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 25 kali lipat, khususnya di kawasan inti IKN.

        Baca Juga: Rocky Gerung Pertanyakan Kinerja Presiden Jokowi dalam Kaderisasi Politik Indonesia

        "Saya kaget jajak pasar pertama oversubscribed sampai 25 kali, otoritas IKN juga kaget, sehingga kawasan inti langsung sudah habis," ujar Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: