Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dukung Anies Baswedan, Sejumlah Kader PAN Riau Curhat Namanya Sempat Hilang dari Data Partai

        Dukung Anies Baswedan, Sejumlah Kader PAN Riau Curhat Namanya Sempat Hilang dari Data Partai Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sejumlah kader PAN Riau menghadiri acara Anies Baswedan di Pekanbaru beberapa waktu lalu. Diketahui, Capres 2024 Partai NasDem itu melakukan safari politik ke Bumi Lancang Kuning.

        Akibatnya, kader PAN Riau yang ikut mendukung Anies Baswedan dikabarkan mendapat teguran.

        Salah satu kader PAN Riau itu adalah Tengku Zulmizan Assegaf yang juga merupakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) partai tersebut.

        Baca Juga: Usung Anies Lebih Cepat, NasDem Beber: Dia Meski Dimaki, Tapi Tak Pernah Memaki

        Ternyata Zulmizan mengaku bahwa foto dirinya telah hilang di Sistem Informasi PAN sejak lima hari lalu. Namun, nama dan fotonya kembali tercantum sebagai Bacaleg PAN DPR RI Dapil Riau II.

        Zulmizan menerangkan hal tersebut melalui akun Facebooknya bahwa pada Jumat (9/12/2022) sekitar pukul 10.00 WIB datanya muncul kembali.

        "Demikian untuk dimaklumi oleh keluarga besar PAN Riau dan khalayak ramai. Terima kasih atas dukungan, doa dan harapannya! Terima kasih khusus kepada DPP PAN dan DPW PAN Riau, serta kader PAN di mana saja berada," tulisnya dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Minggu (11/12/2022).

        "Hidup PAN! Hidup PAN!ES RIAU (kader PAN untuk Indonesia Esok Sejahtera) Prov. Riau," sambung dia.

        Zulmizan tetap melakukan dukungan terhadap Anies Baswedan dan berharap bahwa agar mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi Capres PAN untuk Pilpres 2024 mendatang.

        "Anies Baswedan ialah salah satu dari sembilan nama Bakal Calon Presiden RI yg direkomendasikan sebagai keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN, 27 Agustus 2022 di Istora Senayan, Jakarta. Nanti akan dikerucutkan menjadi satu nama dan Ketum diberi mandat untuk membuat keputusan tentang hal tersebut," tulisnya.

        "Namun sampai saat ini belum ada keputusan terbaru yang resmi dari PAN dalam hal penetapan satu Capres defenitif," tulis Zulmizan lagi.

        Menurut Zulmizan, Keputusan Rakernas PAN 2022 itu juga lebih baru ketimbang pembentukan KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) pada 12 Mei 2022 silam.

        Sebab itu, lanjutnya, sah dan legal bagi setiap kader PAN saat ini menyatakan dukungannya kepada Anies, seperti halnya juga kepada figur nominator lainnya.

        "Komunikasi politik para pihak terkait (di depan dan di belakang layar) masih bergulir intensif namun dinamis. Dinamika masih sangat tinggi dan banyak kemungkinan peluang terjadi. Yang sudah koalisi bisa bubar atau bikin koalisi lain. Yang sudah deklarasi pun bisa mentah lagi. Calon yang sudah kelihatan oke, bisa saja ditukar karena alasan tertentu. Sampai nanti partai melakukan pendaftaran ke KPU RI dan tidak bisa ditarik lagi, barulah benar-benar final," tegasnya.

        "Semoga Pak Anies bisa melalui semua ujian, cobaan, aral, rintangan, hambatan, penjegalan dan sebagainya, dan pada akhirnya berhasil dicalonkan dan menang, di mana salah satu partai pengusungnya adalah PAN! Doa dan harapan kami kader-kader PAN di Riau," tutupnya.

        Sebelumnya, pasca Zulmizan dan beberapa Kader PAN Riau mendeklarasikan dukungan di panggung akbar Anies Baswedan, lima kader PAN Riau sudah dipanggil untuk dimintai klarifikasi.

        Sekretaris PAN Riau, Sahidin, mengatakan pemanggilan itu berdasarkan instruksi DPP PAN guna klarifikasi. Kata Sahidin, klarifikasi dari 5 kader itu telah disampaikan ke DPP PAN.

        "Katanya karena Anies Baswedan jadi salah satu nama beberapa calon saat Rakerwil PAN Riau dan Rakernas PAN di nasional," katanya, Kamis (8/12/2022).

        Sementara Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas, menanggapi adanya beberapa kader PAN Riau yang mendeklarasikan diri mendukung Anies Baswedan di acara Nasdem.

        "Jadi kalau DPW PAN Riau mengatakan kami mengusulkan kepada DPP Anies boleh? Boleh. Jawa Tengah mengusulkan Ganjar Pranowo calon presiden dari PAN boleh? Boleh. Yang tidak boleh itu deklarasi di partai orang," terang Zulhas.

        "Ini bodoh sekali. Itu enggak bisa diterima itu," imbuhnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: