Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dihujat Satu Indonesia karena Dianggap Dukung Perpanjangan Masa Jabatan Jokowi, Bamsoet Sebut Dipelintir Terlalu Jauh: Yang Minta Siapa?

        Dihujat Satu Indonesia karena Dianggap Dukung Perpanjangan Masa Jabatan Jokowi, Bamsoet Sebut Dipelintir Terlalu Jauh: Yang Minta Siapa? Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet dapat sorotan terkait "ngomporin" penundaan pemilu.

        Merespons banyak tanggapan yang menyatakan bahwa dirinya mendukung penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma'ruf Amin. Bamsoet tegaskan banyak media yang mempelintir pernyataannya sehingga menimbulkan multitafsir di dalam pemberitaan. 

        "Terkait respon saya kepada Hanta Yudha yang merilis survey tingkat kepercayaan kepada Presiden Jokowi-Maruf Amin meningkat tajam, banyak yang protes. Ini jawaban saya: pertama, apa yang disampaikan dalam komentar berita-berita itu melintirnya terlalu jauh," kata Bamsoet dalam keterangannya, dikutip Sabtu (10/12/2022). 

        Baca Juga: Kecurigaan Gatot Nurmantyo Nggak Main-main Soal Jokowi Tiga Periode: Ada Orang Dekat Presiden yang Jadi Pengkhianat!

        Bamsoet merasa bahwa dirinya tidak mendukung adanya wacana penundaan pemilu, melainkan hanya mengajak masyarakat untuk berpikir lebih dalam terkait hasil survei yang dirilis oleh Poltracking. 

        "Yang minta pemilu ditunda siapa? Saya hanya mengajak berpikir. Masa berpikir saja tidak boleh," ujar Waketum Partai Golkar itu. 

        Baca Juga: Sempat Diprediksi Bakal Jadi 'Gembel' Setelah Selesai Menjabat, Eh Ternyata Malah Moncer: Berkah Buat Anies Baswedan!

        Bahkan, Bamsoet menuturkan bahwa tahapan pemilu sedang berjalan. Kecuali ada sesuatu hal yang luar biasa sebagai mana diatur dalam konstitusi dan Undang-Undang. 

        "Misalnya faktor alam dan non alam, perang dan lain-lain yang membuat pemilu tidak bisa dilaksanakan seluruhnya atau sebagian. Saya kan hanya mengajak berpikir. Masa berpikir saja tidak boleh," tukas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: