Erick Thohir Disebut Bakal Jadi Cawapres Kuda Hitam di Pilpres 2024, Pengaruhnya ke Capres Sangat Kuat
Nama menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir disebut sebagai salah satu harapan masyarakat Indonesia untuk menghadapi tantangan global dan ekonomi ke depan.
Seperti diketahui para analis ekonomi mengatakan dunia akan masuk ke resesi tahun depan.
Erick Thohir sendiri berkeyakinan ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh karena faktor sumber daya alam dan kelas menengah pekerja yang masif hingga 2030.
Kekuatan inilah yang disinyalir membuat nama Erick Thohir melesat menjadi kuda hitam.
Melihat hasil Survei Poltracking tentang Peta persaingan calon presiden dan wakil presiden menunjukkan Erick menguasai peta persaingan di Jawa Tengah, dan memepet nama-nama lain seperti Ridwan Kamil dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Baca Juga: Pemikiran Erick Thohir 20 Tahun Lalu Masih Relevan Hingga Hari Ini, Pantes Sukses Besar!
Terkait hal tersebut, Pengamat Politik Fernando Emas mengatakan, baginya tidaklah mengejutkan hasil survei yang baru dirilis oleh Poltracking menempatkan Erick Thohir pada posisi 3 besar dan posisi teratas di wilayah Jawa Tengah sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Menurutnya, sejak awal, dia sudah memperkirakan bahwa tingkat popularitas dan elektabilitas Erick Thohir akan terus meningkat dan akan menjadi cawapres idaman para calon presiden.
Fernando menambahkan, Erick Thohir akan memberikan peran penting untuk menentukan kemenangan calon presiden yang "menggandengnya" pada Pilpres 2024 akan datang.
Sehingga Erick Thohir sangat tepat bisa dianggap sebagai kuda hitam pada pilpres yang akan datang karena akan memberikan peran yang sangat signifikan.
"Apalagi kalau melihat hasil survei Poltracking, Erick Thohir bisa memperoleh hasil yang sangat memuaskan di wilayah Jawa. Saya juga yakin, apabila Erick sudah resmi akan menjadi cawapres bahwa suara pemilih di luar pulau Jawa juga akan bisa dimaksimalkan untuk memilihnya," kata Fernando, dalam siaran persnya, Kamis (15/12/2022).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty