Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemikiran Erick Thohir 20 Tahun Lalu Masih Relevan Hingga Hari Ini, Pantes Sukses Besar!

Pemikiran Erick Thohir 20 Tahun Lalu Masih Relevan Hingga Hari Ini, Pantes Sukses Besar! erick thohir | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri BUMN, Erick Thohir memang layak disebut sebagai pengusaha hebat. Sebelum mengambil alih bisnis media, seperti Republika hingga Radio One di awal tahun 2000-an, Erick sudah bisa melihat dengan jelas bahwa bisnis media akan melejit ke depannya.

Seperti saat mengambil alih Republika, Erick paham betul bahwa imej dari Republika sangat mencirikan komunitas muslim. Terlebih, penduduk muslim di Indonesia adalah yang terbanyak di antara ras lainnya. Sehingga Erick ingin memberikan gambaran nilai-nilai positif kehidupan muslim dari Republika.

Baca Juga: Transformasi BUMN Erick Thohir jadi Kunci Optimisme Menghadapi Resesi

Erick sadar betul banyak orang yang memandang seorang muslim sebagai orang yang terbelakang bahkan menyeramakan. Oleh karena itu, Erick ingin memperbaiki citra tersebut lewat Republika.

Dalam video YouTube bertajuk "Solusi Rhenald Kasali Guest: Erick Thohir", Erick melanjutkan bahwa saat itu ia ingin Republika menjadi payung yang mewadahi mulsim-Tionghoa, muslim-Arab, dan komunitas muslim lainnya menjadi satu padu.

Meski acara tersebut sudah tayang 20 tahun lalu, tetapi pemikiran Erick Thohir yang maju masih relevan diaplikasikan hari ini.

Hanya dalam tempo delapan bulan, permasalahan Republika sudah terselesaikan, seperti utang dilunasi dan pendapatan dari Rp600 juta menjadi Rp2 miliar.

Adapun kiat-kiat yang dilakukan Erick Thohir yakni mulai dari produknya sendiri, seperti memperbaiki moto, logo, desain hingga konten. Lalu para karyawan atau SDM yang senantiasa bekerja sama, dan pemimpin yang tak sekadar menyalahkan bawahan, melainkan mengoreksi diri sendiri. Dan terakhir, menjaga modal yang tak hanya bergantung dari utang tetapi juga liabilitasnya.

Republika juga menjadi perusahaan pertama yang listing di bursa efek, dan tidak menyalahi kaidah Islam, menurut Erick. Pasalnya, sistem bagi hasil juga diajarkan di dalam Islam. Inovasi inilah yang harus dikembangkan.

Pengalaman bisnis Erick Thohir dimulai dari bisnis pertambangan dan restoran yang terkenal yaitu Hanamasa. Erick membenahi cashflow dan menjadikan restoran itu sebagai restoran all you can eat.

Meski demikian, bisnis pertambangan masih menjadi bisnis yang ciamik bagi Erick karena Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: