- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Dorong Modernisasi Sektor Pertanian, Kementan Rilis Badan Standardisasi Instrumen Pertanian
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menilai bahwa teknologi menjadi salah satu instrumen penting dalam mendorong sektor pertanian di era modern. Oleh sebab itu, dia melaunching Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) yang merupakan transformasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).
Syahrul menilai, transformasi BSIP akan mengubah tugas dan fokus penelitian dan pengembangan pertanian menjadi instrumen standarisasi. Sebelumnya, BSIP dibentuk melalui Perpres 117 tahun 2022 tentang Kementerian Pertanian pada 21 September lalu.
"Badan ini baru tapi sebenarnya nilai yang sangat hakiki dari hadirnya instrumen pertanian ini adalah sesuatu yang dibutuhkan besok harus makin modern. Oleh karena itu kita berharap Litbang sudah selesai memang tapi instrumen pertanian harus bisa lebih baik dari sebelumnya," ujar Syahrul dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (18/12/22).
Baca Juga: Kualitas Produk Jadi Alasan Kementan Batasi Pembelian Alsintan ZAGAA Asal Madiun
Syahrul menilai, sektor pertanian merupakan sektor yang paling dibutuhkan oleh masyarakat dunia dan sektor yang paling strategis untuk pertahanan sebuah bangsa. Oleh sebab itu, pertanian tidak mungkin bisa berkembang dengan baik apabila tidak ada litbang dan instrumen pertanian yang mengawalnya.
"Oleh karena itu kita launching hari ini instrumen pertanian untuk menuju sebuah proses penting dalam perjalanan kita membangun pertanian," katanya.
Dia menuturkan, semua orang baik petani, akademisi maupun pejabat harus memiliki nilai yang sama, yaitu sama-sama mau membela bangsa dan negara. Apalagi kehadiran BSIP bisa menjadi modal yang sangat kuat dalam menjadikan pertanian sebagai solusi pasti dari berbagai persoalan dunia.
"Harus ada sesuatu yang bisa dihasilkan dan pertanian Indonesia itu harus lebih baik. Saya yakin ada kalian yang hebat, ada bupati, walikota dan gubernur yang hebat. Dan yang paling penting itu adalah semua pejabat harus menyentuh nilai bela negara semua warga kita harus menjadi pejuang bagi rakyat," katanya.
Kepala BSIP Kementan, Fadjry Djufry menegaskan bahwa komitmen pemerintah dalam mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern akan terus menggelora, salah satunya melalui program Agrostandar.
"Kami telah mencanangkan berbagai langkah dalam program agrostandar, mulai dari penguatan lembaga, penguatan kolaborasi dengan mitra, hingga pengelolaan produksi benih atau bibit terstandar," katanya.
Fadjry menambahkan, program agrostandar mencakup lima hal. Pertama transformasi dan reorientasi manajemen baik kelembagaan, SDM, budaya kerja, dan digital, kedua penguatan kolaborasi multimitra baik internal (Direktorat Jenderal Kementerian Pertanian) maupun eksternal (perguruan tinggi, pemerintah daerah, UMKM, pelaku usaha, petani, swasta, dan mitra internasional), ketiga model kawasan pertanian terstandar di seluruh Indonesia untuk komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.
"Keempat unit produksi benih/bibit terstandar (UPBS) untuk mendukung perbenihan dan kelima terbentuknya Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro)," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: