Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kualitas Produk Jadi Alasan Kementan Batasi Pembelian Alsintan ZAGAA Asal Madiun

Kualitas Produk Jadi Alasan Kementan Batasi Pembelian Alsintan ZAGAA Asal Madiun Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Mohammad Takdir Mulyadi, menegaskan pihaknya telah membeli produk combine harvester menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Timur dan anggaran Kementan.

Hal ini menanggapi video produsen alsintan PT Mitra Miharta yang memproduksi alat panen combine merk ZAGAA. Dia membantah bahwa pemerintah tidak menindaklanjuti arahan Presiden pada tahun 2015 sebagaimana video yang beredar.

Baca Juga: Kementan Dorong Penyediaan Mesin Giling Padi di Daerah

"Kami sudah membeli produknya berupa combine harvester (alat panen) kecil melalui anggaran APBD Jatim dan anggaran Ditjen Tanaman Pangan yang berada di provinsi. Memang kita tidak membeli banyak, mengingat banyak aspek yang harus diperhatikan," jelas Takdir dalam keterangan tertulisnya dikutip Warta Ekonomi, Jakarta, Jumat (16/11/2022).

Takdir menuturkan masih terdapat beberapa kendala teknis dari produk combine harvester produksi perusahaan Madiun saat digunakan dan layanan purna jual. Dengan bergitu, pemerintah menjadi sasaran keluhan para petani yang mendapat bantuan alat tersebut. 

Berdasarkan keluhan masyarakat, Takdir menyebut pemerintah mengambil keputusan untuk membatasi pembelian produk alsintan dari perusahaan tersebut.

"Pembeliannya memang tidak tender, tetapi melalui e-katalog, dan pemerintah tentu membeli (mengadakan) barang sesuai kebutuhan dan spesifikasi yang terbaik. Tidak hanya produk pabrikan Madiun tersebut, namun produk lokal lainnya juga kami perhatikan. Sesuai arahan Presiden kita gunakan produk dengan TKDN yang tinggi," tegasnya.

"Jadi tidak benar pemerintah tidak membeli. Bahkan tahun berikutnya masih dibeli produk tersebut. Namun produk yang dibeli tidak seluruhnya merk tersebut, karena keputusan produk mana yang dibeli sangat tergantung pada hasil survei tim provinsi, dan anggaran pemerintah yang terbatas," tutupnya.

Sebagaimana diketahui, pada tahun 2015, tim provinsi Jawa Timur mengadakan survei ke PT Mitra Maharta yang memproduksi ZAAGA (MERK CHK), karena ada edaran dari Pemerintah provinsi harus mengutamakan produk daerah. 

Baca Juga: Kampanyekan Pemupukan Berimbang, Kementan Gelar Pelatihan Genta Organik

Melalui edaran tersebut, maka pemerintah melakukan kontrak dengan PT MITRA MAHARTA yang memproduksi ZAAGA dengan anggaran dari APBD, sejumlah 100 unit Combine Harvester kecil.

Demikian pula pada tahun 2015, Kementan melalui dana TP Propinsi (Tugas Pembantuan, Dana APBN yang dilakukan daerah/Propinsi) mengalokasikan untuk pembelian 400 unit Combine Kecil. Pun begitu pula tahun 2016, Kementan melalui dana TP Propinsi (Tugas Pembantuan, Dana APBN yg dilakukan daerah/Propinsi) mengalokasikan untuk pembelian 600 unit Combine Kecil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: