IKN Dinilai Cuma Angan-angan Belaka, Kinerja Menterinya Jokowi Disorot Tajam: Lebih Banyak Candanya!
Pengamat Politik, Rocky Gerung keheranan dengan ambisi pemerintah yang terus menggemborkan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dirinya mengatakan hal ini merupakan sinyal bahwa Joko Widodo alias Jokowi sudah sangat panik akan legacynya.
Baca Juga: Relawan Jokowi Sinyalin Wacana Presiden Seumur Hidup, Elite PKB: Jangan Sok Merasa Miliki Indonesia!
Dirinya menilai IKN akan menjadi tumpuan terakhir dari kepala negara tersebut sebagai suatu peninggalan sebelum dirinya lengser.
"Presiden Jokowi sudah sangat delusional dia panik karena ngga ada lagi yang bisa dibanggakan maka dia pastikan IKN itu jadi tumpuan terakhir," katanya seperti dikutip dari channel YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (20/12/2022).
Rocky mengungkapkan bahwa sebetulnya rakyat saat ini tak peduli dengan proyek ambisius IKN yang menghabiskan banyak dana.
Ia mengingatkan seharusnya Presiden Jokowi lebih fokus untuk membenahi Indonesia pascabadai Covid-19 lalu.
Baca Juga: Pernah Menjadi Menterinya Jokowi, Siapa Sangka Kisah Rizal Ramli Begini: Kita Enggak Punya...
"Orang ngga anggap itu, orang akan lihat apakah Presiden Jokowi memelaratkan masyarakat Indonesia, apakah mengeratkan demokrasi dan semua itu nol," tegasnya.
Ia pun meragukan data investor IKN yang disebut antusias. Ia menyentil Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang dianggapnya punya tanggung jawab terhadap kebenaran data itu. Rocky menilai orientasi Bahlil soal data itu hanya untuk asal presiden senang.
"Bagi bahlil bukan tipu mungkin, itu semacam kegembiraan buat presiden. Kita tahu Bahlil antara serius dan bercanda lebih banyak candanya," katanya.
Baca Juga: Habis Tiga Periode Kini Muncul Jokowi Seumur Hidup, Elite Megawati Geram: Ini Melecehkan Konstitusi!
Senada dengan Rocky, sebelumnya sejumlah pengamat ekonomi juga skeptis terhadap pembangunan IKN yang diklaim akan memberikan dampak yang signifikan pada ekonomi nasional. Megaproyek IKN juga dikhawatirkan bakal menambah beban keuangan negara.
Pemerintah dinilai melakukan spekulasi dengan memulai pembangunan menggunakan APBN karena belum tentu ke depannya swasta akan tertarik.
Apalagi, IMF telah memprediksi perlambatan ekonomi global akibat perang di Ukraina serta naiknya harga-harga kebutuhan dasar, yang mendorong para investor untuk berinvestasi di aset-aset yang aman.
Di sisi lain Anggota Komisi V DPR, Irwan Fecho menilai revisi UU IKN terkesan demi menutupi kesalahan perencanaan dan pembiayaan yang serampangan. Ia juga meragukan klaim soal jumlah investor IKN.
Baca Juga: Jokowi Mohon Jangan Terlalu Berharap Bisa Tiga Periode: Masyarakat Akan Terus Menolak!
"Namun saat kunjungan Banggar DPR ke Dubai dan Abu Dhabi, saya berkesempatan langsung tanya dengan pihak Dubai Islamic Bank, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) juga Abu Dhabi Developmental Holding Company (ADQ). Jawab mereka semua adalah tidak ada. Mereka justru mempertanyakan pemerintah mau bikin apa, peta jalan investasinya apa? Mereka belum melihat sesuatu dari IKN ini. Jika itu benar, artinya data investasi swasta oleh pemerintah terkait IKN itu bohong. Ya, bisa dikatakan itu harapan palsu bagi rakyat," ucap Irwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: