Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Geger China Rombak Total Metode Kalkulasi Covid-19, Ternyata Banyak Data Kelewat!

        Geger China Rombak Total Metode Kalkulasi Covid-19, Ternyata Banyak Data Kelewat! Kredit Foto: Reuters/Florence Lo
        Warta Ekonomi, Beijing -

        China mengubah kriteria pelaporan kematian akibat Covid-19, sehingga sebagian besar tak lagi dihitung. Akibatnya, tak ada satu pun orang yang meninggal akibat virus ini pada Selasa (20/12/2022).

        Dilansir dari AFP, China telah mencatat total 7 kematian, semuanya di Beijing, sejak kebijakan 'nol Covid' dicabut. Namun, satu kematian dihapus dari angka resminya pada Rabu (21/12/2022).

        Baca Juga: Genting, Krisis Tempat Tidur di Rumah Sakit, China Mulai Kembali Disorot Dunia

        Penghapusan itu menyusul pengumuman pemerintah bahwa yang akan dihitung dalam statistik kematian Covid-19 hanya mereka yang meninggal secara langsung karena gagal napas akibat virus corona.

        "Saat ini setelah terinfeksi varian Omicron, penyebab utama kematian tetap penyakit yang mendasarinya. Lansia memiliki kondisi lain yang mendasarinya, sehingga hanya segelintir yang meninggal langsung karena gagal napas akibat Covid," terang Wang Guiqiang, dari Rumah Sakit Pertama Universitas Peking, dalam jumpa pers Komisi Kesehatan Nasional (NHC) pada Selasa (20/12/2022).

        Padahal, menurut seorang ahli, pengaruh varian Omicron terhadap paru-paru tak sebanyak varian Covid-19 lainnya. Artinya, perubahan definisi akan menyebabkan lebih banyak kasus baru tak akan tercatat.

        "Dengan definisi yang berfokus pada gagal napas (yang terjadi ketika paru-paru tak mampu mendapatkan cukup oksigen ke dalam darah), banyak kematian akibat Covid akan terlewatkan. Definisi baru ini membalikkan norma internasional yang diadopsi sejak pertengahan April selama wabah Shanghai, yang menghitung kematian karena Covid sebagai orang yang meninggal karena terinfeksi Covid. Sulit memungkirinya tak didorong oleh politik," komentar Yanzhong Huang, seorang rekan senior untuk kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri di New York.

        China mencatat 3.049 kasus Covid domestik baru pada Rabu (21/12/2022) dan nol kematian baru.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: