Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada Upaya Cuci Tangan di Balik Curhatan Jokowi Soal Istana dan Politik, Kamhar Demokrat: Patut Diduga sebagai...

        Ada Upaya Cuci Tangan di Balik Curhatan Jokowi Soal Istana dan Politik, Kamhar Demokrat: Patut Diduga sebagai... Kredit Foto: Instagram/kamharlakumani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencurahkan isi hatinya soal Istana yang kerap dituding berada di balik urusan politik. Hal ini pun ditanggapi sejumlah pihak, termasuk Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani.

        "Menunjukkan kegalauan Pak Jokowi yang selama ini terlalu jauh ikut campur pada proses politik yang berjalan menuju Pilpres 2024," kata alumnus Universitas Hasanuddin, Makassar itu melalui layanan pesan, Kamis (22/12/2022). 

        Baca Juga: Megawati Sosok yang Paling Tegas Tolak Wacana Presiden 3 Periode, Sikap Jokowi Disorot: Harusnya...

        Toh, kata Kamhar, publik masih mengingat pernyataan Jokowi soal ojo kesusu dan kepala negara secara tersirat meng-endorse beberapa nama yang berpotensi memjadi Capres 2024.

        Dia menduga ada suatu prakondisi dari operasi politik ketika melihat rekam jejak Jokowi yang berbicara tentang ojo kesusu hingga Istana bakal dikambinghitamkan.

        "Patut diduga sebagai prakondisi untuk suatu operasi politik penggagalan koalisi yang nantinya ini akan dijadikan sebagai justifikasi. Pernyataan ini terbaca sebagai upaya cuci tangan," kata Kamhar. 

        Baca Juga: Denny Siregar Bikin Meme dari Foto AHY, Kamhar Demokrat: Nggak Perlu Ditanggapi BuzzerRp Penebar Hoaks

        Eks aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu menyarankan Jokowi bisa fokus menuntaskan tugas kenegaraan ketimbang terus berbicara politik praktis. 

        Selain itu, kata Kamhar, Jokowi seharusnya memberikan tanggapan atas pernyataan pejabat negara soal penundaan Pemilu 2024 ketimbang curhat Istana bakal dikambinghitamkan. 

        "Ini bisa menjadi kesempatan klarifikasi atas dugaan bahwa Istana berada di balik pernyataan tersebut," ujarnya. 

        Sebelumnya, Jokowi merasa takut bakal menerima tuduhan apabila beberapa partai gagal membangun koalisi untuk mengusung pasangan Capres-Cawapres 2024.

        Baca Juga: Panjang Lebar Curhatan Jokowi Merasa Sering Dikambinghitamkan, Gus Choi NasDem: Presiden Ada Bapernya Juga

        Jokowi menyampaikan itu saat berpidato di puncak perayaan HUT ke-16 Partai Hanura yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (21/12). 

        "Gagal koalisi, nanti yang dituduh, nanti Istana lagi. Ini Istana, ini Istana, ini Istana," kata kepala negara dalam pidatonya, Rabu. 

        Jokowi mengaku sebenarnya tidak punya kekuatan untuk mengatur koalisi partai pengusung Capres-Cawapres 2024.

        Baca Juga: Jokowi Malah Sibuk Endorse Capres, Demokrat Heran: Nggak Pernah Dilakukan Presiden Sebelumnya, Termasuk SBY!

        Namun, dia menyadari pihak partai lebih mudah menyalahkan Istana apabila mereka tidak mampu membentuk koalisi demi mengusung Capres-Cawapres 2024.

        "Jadi, yang paling enak itu memang mengambinghitamkan, menuduh Presiden, Istana, Jokowi, paling enak itu. Paling mudah dan paling enak," kata Jokowi. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: