Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ridwan Kamil Jadi yang Teratas Soal Cawapres, AHY Bagaimana?

        Ridwan Kamil Jadi yang Teratas Soal Cawapres, AHY Bagaimana? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa pencapresan terus menjadi perbincangan hangat menjelang Pilpres 2024. Mengenai perkembangan yang ada, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menjadi kandidat terkuat sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Charta Politika Indonesia, pria yang karib disapa Kang Emil itu berada di posisi pertama.

        "Responden menjagokan Ridwan Kamil sebagai cawapres dengan dukungan 21,4 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, Kamis (22/12).

        Ridwan Kamil mengalahkan beberapa tokoh besar yang disebut-sebut berpeluang menjadi cawapres. Salah satunya ialah Manparekraf Sandiaga Uno yang ada di posisi kedua dengan perolehan suara 17,6 persen.

        Baca Juga: Anies Baswedan Bersih dari Oligarki bagaikan Mimpi di Siang Bolong? Refly Harun Blak-blakan: Surya Paloh Itu Oligarki...

        Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di urutan ketiga dengan suara 10,3 persen. Menteri BUMN Erick Thohir berada di posisi keempat setelah mendapatkan suara 8,4 persen.

        Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di urutan kelima dengan perolehan suara 6,1 persen.

        Charta Politika Indonesia melakukan survei dengan wawancara tatap muka langsung pada 8-16 Desember 2022. Metode yang digunakan ialah kuesioner terstruktur. Responden yang ambil bagian sebanyak 1.220. Mereka berasal dari 34 provinsi.

        Baca Juga: Telak! Nggak Ada Lagi yang Bisa Dibanggakan, Rocky Gerung Sebut Jokowi Bakal Mati-matian Pertahankan Proyek IKN: Dia Sangat Delusional!

         Sampel dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," ujar Yunarto. (ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: