Pengamat Sebut Khofifah jadi Kandidat Potensial Cawapres Anies Meski Kantornya Sempat 'Diobok-obok' KPK
Sepak terjang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang disorot usai melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di DPRD Jawa Timur.
OTT-nya sendiri sedang dikritik Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan. Sedangkan di sisi lain, KPK tetap mengembangkan pemeriksaan terhadap OTT yang menjerat Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak.
Salah satu tempat yang digeledah oleh petugas KPK adalah ruangan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak.
Selama beberapa jam ruang kerja pemerintah Jatim itu digeledah oleh petugas KPK hingga keluar meninggalkan lokasi dengan membawa tiga koper.
Khofifah sendiri sudah memastikan tidak ada dokumen dari ruangannya dan Emil yang dibawa oleh KPK.
"Yang terkonfirmasi di Ruang Gubernur tidak ada dokumen yang dibawa, di ruang Wagub juga. Di ruang Sekretaris Daerah (Sekda) ada flashdisk yang dibawa," tutur Khofifah, Kamis (22/12/2022).
Khofifah juga memastikan pihaknya akan mendukung sepenuhnya proses hukum yang menjerat Sahat. "Kami siap untuk membantu data jika dibutuhkan KPK," tegas Khofifah.
Berita penggeledahan ruang kerja Khofifah dan Emil sendiri sempat menggegerkan publik. Beragam spekulasi muncul, apalagi karena kedua tokoh terhitung cukup dikenal di dunia politik Tanah Air.
Misalnya saja Khofifah yang sempat digadang-gadang dapat mendampingi Bakal Calon Presiden 2024 dari Partai NasDem, Anies Baswedan. Tentu saja konstruksinya Khofifah menjadi calon wakil presiden untuk Anies.
Salah satu yang menggaungkan wacana ini adalah pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago. Pangi meminta calon Koalisi Perubahan, yakni Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat untuk lebih memerhatikan perolehan suara di Jatim.
Pangi menyebut Jatim sebagai salah satu zonasi pertempuran primer, yakni kemenangan di Pemilu 2024 sangat tergantung dengan situasi di Jatim.
"Kunci penentu kemenangan, wilayah pertempuran perebutan suara penentu ada di Jawa Timur," ungkap Pangi, Kamis (22/12/2022).
Karena itulah Anies dan Koalisi Perubahan harus mencari cawapres yang mampu menyumbang suara signifikan di Jatim dan Khofifah termasuk tokoh yang paling menonjol.
Apa alasan Pangi menyarankan Khofifah? "Sebetulnya Khofifah kuat secara basis, bisa menambah suara Anies, terutama di kantong Jawa Timur, NU bisa solid," jelas Pangi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: