Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Baswedan Disebut Punya Dua Strategi Agar Bisa Memenangkan Pilpres 2024, Khofifah Salah Satunya

        Anies Baswedan Disebut Punya Dua Strategi Agar Bisa Memenangkan Pilpres 2024, Khofifah Salah Satunya Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda mengatakan Anies Baswedan memiliki dua strategi yang dapat ia pilih untuk memenangkan Pilpres 2024. 

        Pertama, bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Nasdem itu bisa memilih cawapres yang memiliki basis kuat, di luar basis yang ia punya. 

        Diketahui, basis Anies kuat di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Sedangkan Anies lemah untuk di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

        "Artinya Anies kalau ingin mendapatkan ceruk atau menambal di tempat dia lemah, berarti dia harus mencari wilayah di Jawa Tengah atau Jawa Timur," kata Hanta dalam diskusi daring CrossCheck, Minggu (25/12/2022).

        Baca Juga: Ngomong Panjang Lebar Soal Anies Baswedan, Ruhut Sitompul Bilang Kader NasDem Anggap HTI-FPI Bukan Organisasi Terlarang: Ngeri Kali!

        Tetapi Hanta tidak menyarankan Anies mengambil cawapres dari basis Jawa Tengah. Apalagi untuk tujuan memecah suara Ganjar Pranowo, apabila Gubernur Jawa Tengah itu benar-benar maju sebagai capres.

        "Kalau cari wakil Jawa Tengah untuk mematahkan atau memecah pendukung Ganjar sudah sangat sulit karena basis Ganjar," kata Hanta.

        Menurut Hanta, Anies perlu mencari figur yang memiliki basis kuat di Jawa Timur. Nama yang menguat belakangan ialah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

        "Di titik ini lah saya ingin masuk ke Bu Khofifah. Bu Khofifah menjadi seksi dan penting bagi Anies sekaligus titik lemah Anies ini," ujar Hanta.

        Hanya mengatakan selain lemah basis di wilayah Jateng dan Jatim. Anies memiliki dua kelemahan lainnya, yakni Anies tidak kuat di basis Nahdlatul Ulama atau NU. Anies juga tidak kuat di basis Jawa secara etnis, di posisi ini Anies masih kalah dengan Ganjar.

        Karena itu, menjadikan Khofifah cawapres, nisa menutup kelemahan tersebut. Mengingat Khofifah merupakan aktivis dan tokoh NU serta Gubernur Jatim.

        "Karena itu seorang Anies membutuhkan Jawa, NU yang kita tahu Jawa tripple majority di dalam politik elektoral Indonesia ya, Jawa, NU, dan muslim," kata Hanta.

        Baca Juga: Pesan Menag Yaqut Dianggap Sindir Anies Baswedan, Gus Umar Langsung Teriak: Jangan Lebay!

        Sebaliknya, Anies juga bisa menggunakan strategi dengan menguatkan basisnya di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. 

        Apabila strategi ini yang digunakan, Anies punya dua pilihan cawapres, yakni Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau Kang Emil dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

        "Kalau ingin memaksimalkan basisnya, pilihannya Ridwan Kamil atau AHY. Tentunya itu opsi," ujar Hanta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: