Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berharap organisasi kepemudaan dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam mengembangkan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terutama di daerah.
Seruan Moeldoko ini disampaikan kepada 15 Dewan Pimpinan Cabang Barisan Muda Wirausaha Indonesia (BMWI) se-Jawa Tengah yang baru saja dilantik pada Selasa (27/12/2022) malam di Pendopo Kajen Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Baca Juga: Siap Kawal Agenda Utama Jokowi, Moeldoko: KSP Akan Mengambil Peran Strategis di Tahun 2023
"Di balik pelantikan ada tanggung jawab. Jadi organisasi jangan hanya simbol, bendera, atau spanduk saja. Organisasi akan bermakna kalau kehadirannya berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungannya," kata Moeldoko dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/12/2022).
Moeldoko meminta agar organisasi menjadi jembatan antara pelaku UMKM dan pembuat kebijakan. Organisasi harus paham tentang apa yang menjadi kesulitan bagi pelaku UMKM. Kedua, organisasi harus jadi partner strategis bagi pemda dan pemerintah pusat.
"Kalau ada kebijakan yang tidak berkenan, berikan koreksi pada kami selaku pemerintah," imbuhnya," ujarnya.
Di sela-sela acara pelantikan tersebut, Moeldoko yang didampingi oleh Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, juga meninjau langsung beberapa produk UMKM khas Pekalongan, di antaranya Batik tulis, pernak-pernik hasil kerajinan tangan, olahan makanan ringan, kopi, dan lain sebagainya.
Setelah mencicipi keripik pisang, seduhan kopi serta minuman jahe gula aren olahan UMKM, Moeldoko pun mengimbau organisasi BMWI untuk mendorong percepatan digitalisasi UMKM daerah agar jangkauan pasar dan konsumen UMKM semakin besar.
Terlebih lagi, saat ini, menurut Purnawirawan Panglima TNI tersebut, pemerintah sedang menargetkan upaya digitalisasi 30 juta UMKM di tahun 2024. Dari target ini, hingga kini sekitar 19 juta UMKM telah terdigitalisasi.
Baca Juga: KSP Moeldoko Sebut Istana Tak Pernah Lakukan Politik Praktis Apalagi Ikut Campur Urusan KPU
Walaupun begitu, Moeldoko mengapresiasi para pelaku UMKM yang terbukti memiliki daya tahan dan inovasi yang semakin berkembang. Ia juga meyakinkan pemerintah akan memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM yang ingin mengembangkan usahanya melalui KUR atau bentuk-bentuk insentif lainnya.
"Saya pikir Pekalongan punya brand, di antaranya sektor batik, ini harus dieksplor terus menerus untuk memenuhi keinginan pasar dan disesuaikan dengan semangat anak-anak muda yang mengenakan batik, supaya tidak stagnan. Namun UMKM harus mendapatkan kemudahan. Kalau perlu dukungan KUR dan apapun itu, pemerintah harus siapkan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: