Sayangkan Reshuffle Jadi Bahan 'Gosip', Politikus PDIP: Kalau Mau Reshuffle, Ya Reshuffle Aja
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima menyayangkan adanya wacana reshuffle kabinet yang akhir-akhir ini kembali hangat. Menurutnya, jika memang perlu perombakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa langsung melakukan reshuffle.
"Saya kira reshuffle jangan jadi isu ya. Kalau mau reshuffle ya reshuffle," katanya, mengutip JPNN.com, Kamis (29/12).
Baca Juga: Dinilai Hobi Reshuffle, PKS Sebut Bukan Salah Menteri Tapi Presiden Jokowi yang Tidak Bisa Memimpin
Ia mengatakan, reshuffle atau perombakan anggota kabinet menjadi hak prerogatif presiden.
"Saya kira presiden paham betul bagaimana kompetensi masing-masing menterinya dan komunikasi dengan ketua parpol pengusung juga intens. Menurut saya, 'monggo-monggo' saja (reshuffle) karena situasi saat ini membutuhkan kebersamaan dari pemerintah dan kabinetnya," kata politikus PDIP itu.
Ia mengatakan, jangan sampai presiden memiliki menteri, tetapi tidak memiliki kabinet. "Reshuffle harus mengarahkan menteri agar menjadi kabinet yang ikut menyelesaikan banyak hal, terutama dalam situasi yang tidak mudah ini," katanya.
Ia mengatakan presiden tidak hanya membutuhkan menteri kompeten, tetapi membutuhkan kabinet yang solid.
"Terutama pada hal-hal yang menyangkut pangan, logistik, dan energi. Saat ini kan tidak dalam situasi normal, apalagi global. Solid saja belum tentu selesai, maka kalau reshuffle itu hak presiden," katanya.
Baca Juga: Kementerian Yang Diminta PDIP Di-Reshuffle: 'Pangan, Logistik, dan Energi'
Ia mengatakan, kabinet tersebut harus bekerja keras membereskan segala situasi, paling tidak hingga tahun 2024. "Oleh karena itu, kalau mau reshuffle segera saja agar tidak menjadi isu," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum