Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertamina NRE Gandeng Huawei Kembangkan Pusat Inovasi PLTS Pertama di Indonesia

        Pertamina NRE Gandeng Huawei Kembangkan Pusat Inovasi PLTS Pertama di Indonesia Kredit Foto: Pertamina.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) bersama dengan Huawei melakukan kick-off Joint Innovation Center (JIC) untuk Pembankit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang pertama di Indonesia. 

        Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE, Norman Ginting, menyebut bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina NRE untuk turut aktif dalam pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia.

        Baca Juga: Hadapi Tahun Baru, Pertamina Perkuat Pertashop untuk Suplai BBM & LPG di Jalur Sulit

        “Kami menghadapi sejumlah tantangan dalam mengembangkan PLTS, antara lain adalah harus kompetitif dari segi harga namun tetap memiliki keekonomian yang menarik di saat yang sama. Tantangan lain adalah harus mengelola operasional seefisien mungkin. Untuk menjawab tantangan tersebut, salah satunya adalah dengan melakukan inovasi-inovasi,” ujar Norman dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (30/12/2022). 

        Norman mengatakan bahwa Pertamina NRE menyambut sangat baik kerja sama mengembangkan Joint Innovation Center bersama Huawei.

        Pada kesempatan yang sama Liu mengatakan lewat Joint Innovation Center Pertamina NRE dan Huawei ini diharapkan mampu menjadi wadah peningkatan pengetahuan dan sarana dalam mempromosikan bisnis energi masa depan.

        "Serta menjadi bukti nyata bagi pihak lain tentang Best Practice of PV SYSTEM itu sendiri," ujar Liu. 

        Sebagaimana diketahui, Pertamina NRE aktif mengembangkan energi terbarukan, salah satunya PLTS. Dari segi harga, PLTS di Indonesia perlu lebih kompetitif. 

        Dengan program JIC ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing, efisiensi, dan standar keamanan serta keselamatan di perusahaan. Kerja sama yang bersifat non-binding dan non-exclusive ini akan berfokus pada 3 hal. 

        Pertama, pengembangan kapabilitas dimana nantinya akan terdapat capability-building programme yang disampaikan oleh ahli di bidangnya terkait aspek operasi dan pemeliharaan Solar PV. 

        Kedua, adalah mengembangkan inovasi dalam aspek engineering & operasional asset-aset PLTS sehingga diharapkan mampu mengoptimalkan kinerja operasional PLTS dan meningkatkan efisiensi operasional. Kemudian, yang ketiga adalah untuk mengembangkan dan menetapkan standar teknologi yang perlu diterapkan untuk meningkatkan safety quality dalam pengoperasian dan pengelolaan PLTS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: