Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gak Perlu Ribut! Pertemuan Presiden Jokowi dengan FX Rudy Hanya Acara ‘Kangen-kangenan’

        Gak Perlu Ribut! Pertemuan Presiden Jokowi dengan FX Rudy Hanya Acara ‘Kangen-kangenan’ Kredit Foto: Instagram/FX.Rudyatmo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo diisukan berkaitan dengan isu reshuffle menteri Nasdem.

        Pertemuan keduanya menjadi ramai, karena pasalnya, Jokowi dan FX Rudy merupakan pasangan yang pernah memimpin Kota Solo.

        Meski begitu, sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyebut, pertemuan tersebut hanya forum 'kangen-kangenan' antara politisi senior dengan pemimpin negara ini.

        Baca Juga: Amien Rais Minta Presiden Jokowi Lupakan Mimpi 3 Periode

        "Sehingga, pertemuan itu tentu saja juga dalam rangka kangen-kangenan, tetapi sebagai politisi senior tentu saja juga membahas berbagai hal terkait dengan kepentingan partai," ujar Hasto dalam dalam konferensi pers mengenai Refleksi Akhir Tahun 2022 dan Harapan Menuju 2023, Jumat (30/12).

        Pertemuan tersebut juga disebutnya tak memerlukan izin dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Klaimnya, hadirnya FX Rudy di Istana tak berkaitan dengan wacana reshuffle yang berhembus beberapa hari terakhir.

        "Karena Pak Rudy ini nafas dan jiwanya adalah merah, PDI Perjuangan. Sehingga berbagai diskusi-diskusi politik juga dilakukan, tetapi hal tersebut tidak terkait dengan reshuffle," ujar Hasto.

        Baca Juga: Kerjanya Tak Sesuai Janji, Elite Megawati Kian Yakin Menterinya NasDem Harus Segera Ditendang Jokowi

        "Jadi pertemuan itu berlangsung sebagai hal yang natural dan partai kan sudah memberikan suatu guidance melalui ideologi partai, platform partai, program-program partai. Sehingga pertemuan secara horizontal, vertikal di antara kader partai itu bahkan bersifat wajib untuk membangun soliditas yang bergerak bagi kepentingan rakyat," sambungnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: