Guru Besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali memperkirakan penguatan mata uang dollar Amerika Serikat yang terjadi beberapa bulan belakangan akan terus berlanjut pada tahun 2023.
"Mata uang dollar AS yang menguat begitu cepat belakangan ini dan diduga masih akan meningkat cukup kuat sepanjang tahun 2023 The Fed (Bank Sentral AS) masih akan meningkatkan suku bunga sampai menjadi 5,1 persen," Ujar Rhenald dalam akun YouTube-nya dikutip Minggu (1/1/2023). Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Menguat terhadap Dolar AS dan Mata Uang Dunia Jelang Tahun Baru 2023
Rhenald berharap dengan adanya potensi dollar yang terus meningkat pada 2023 ekonomi Indonesia tidak terguncang begitu keras. Ia menyebut kuncinya berada pada pengelolaan keuangan negara.
"Harapan kita tentu saja agar ekonomi kita tidak terguncang begitu keras dan kita tetap percaya pada pengelolaan keuangan negara yang handal dan mudah2an banks sentral kita cukup kuat," Ujarnya.
Lanjutnya, cadangan devisa Indonesia dinilai masih cukup memadai dan bertahan dalam menghadapi kesulitan dan salah satu diantaranya didukung oleh kondisi Indonesia yang merupakan negara pensupply komoditas dunia.
"Jadi untuk eksport kita mempunyai kesempatan yang sangat penting, seranglah Amerika dengan produk-produk andalan anda alihkan dari Eropa ke Amerika karena Eropa penduduknya sudah declining sedangkan Amerika masih cukup baik untuk anda tempur saya kira pendapatan kita dari dollar masih bisa cukup diandalkan,x ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Fajar Sulaiman