Dudung Turun Gunung Sebut Rezim Jokowi Terang-terangan Hadang Anies Baswedan, Refly Harun: Lebih Baik Dihadang?
Pengurus Aliansi Profesional Indonesia Bangkit (APIB) Letkol (Purn) Dudung Kardalin mengungkapkan rezim Jokowi saat ini terang-terangan melakukan penghadangan ke Anies Baswedan untuk menjadi Capres. Ia pun yakin upaya tersebut malah membuat Anies didukung rakyat.
Mengenai anggapan ini, Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun mengungkapkan dengan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap Anies, apakah memang penghadangan tersebut perlu dilanjutkan.
“Pertanyaannya apakah kemudian justru lebih baik dihadang biar bertambah besar? Jadi ini seperti pertanyaan retoris, kalau dihadang makin besar ya dihadang saja terus, begitu,” ujar Refly lewat analisisnya di kanal Youtube miliknya, dikutip Rabu (4/1/23).
Refly mengungkapkan penghadangan Anies untuk maju sebagai capres dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk.
Yang terbaru dan cukup mennjadi sorotan menurut Refly adalah laporan Tempo yang menyebut Ketua KPK Firli Bahuri kembali ngotot untuk menaikkan laporan dugaan korupsi Formula E ke tahap penyidikan meski minim bukti dan dipercaya akan mengarah pada penetapan tersangka Anies Baswedan.
“Kalau Anies jadi tersangka maka selesai, the game will be over. Apakah akan begitu? Apakah tidak akan memunculkan kemarahan masyarakat? Kita lihat bagaimana gerak Firli dkk apakah ada komunikasi dengan istana atau tidak,” ungkapnya.
Sebelumnya, Dudung Kardalin mengungkapkan Rezim Jokowi terang-terangan menghadang Anies Baswedan sebagai capres.
“Terlalu mencolok rezim ini menghadang Anies Baswedan,” ujar Dudung Kardalin dikutip dari laman keuangannews, Rabu (4/1/23).
“Dihadang justru rakyat makin simpati kepada Anies,” ungkapnya.
Ia pun menganggap apa yang terjadi pada Anies sama dengan apa yang pernah dialami oleh Megawati Soekarnoputri.
“Megawati justru makin besar ketika dizalimi penguasa. Padahal kalau dibiarkan, Megawati tidak akan besar,” jelas Dudung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: