Peluang Duet Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno Masih Terbuka Lebar, Disinyalir Bisa Persempit Kesempatan Menang Anies Baswedan
Sejak muncul isu Sandiaga Salahudin Uno akan pindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan meninggalkan Partai Gerindra, Menteri Pariwisata dan dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu berpeluang bersanding dengan Ganjar Pranowo.
Karena meskipun telah tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), PPP ini lebih cenderung mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.
KIB merupakan koalisi yang diasumsikan bentukan Presiden RI Jokowi Widodo (Jokowi) untuk mengusung Ganjar sebagai capres. Sehingga masuknya Sandi, dinilai sebagai persiapan untuk cawapres bagi Ganjar.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Angkat Bicara Soal Insiden Jetstar Dilarang Mendarat di Bali
Apalagi, di KIB sendiri, sebelum masuknya Sandi ke PPP, memang tidak ada figur yang kuat.
Ada Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto yang selalu dipromosikan oleh Golkar, namun dalam berbagai survei, ia tak mampu bersaing dengan figur capres lain: Anies, Ganjar, dan Prabowo Subianto.
Sehingga dengan bergabungnya Sandi ke PPP, akan memberikan angin segar. Khususnya PPP karena Sandi adalah tokoh populer. Partai yang menerima Sandi akan diuntungkan lantaran Sandi diterima di berbagai kalangan.
Secara spesifik, Sandi sangat diterima di kalangan pemilih muda dan pemilih pemula. Sehingga ini akan menjadi sesuatu menguntungkan. Apalagi jika diasumsikan akan berpasangan dengan Ganjar.
Bergabungnya kedua tokoh ini, jelas akan memberikan pengaruh yang lebih signifikan kepada pemilih. Apalagi di Sulsel yang periode sebelumnya menjadi basis Prabowo-Sandi. Sehingga Sandi berpeluang menarik pemilih yang memilihnya pada 2019.
Baca Juga: Sandi Ngaku Masih Kader Gerindra, Dasco: Tak Ada Kader Gerindra Mencalonkan di Partai Lain
Jadi ada peluang saling tarik menarik antara Sandi dengan Prabowo. Kemudian peluang itu cenderung akan mempersempit ruang gerak Anies Baswedan di Sulsel.
Dengan catatan Anies Baswedan juga tidak mendapatkan pasangan yang kurang lebih punya kaliber yang sama dengan Sandi.
"Itu yang selama ini juga menjadi referensi pemilih-pemilih kita di Indonesia timur," kata A Ali Armunanto, analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas), seperti dilansir dari Fajar.co.id Kamis (04/01/23).
Tapi kata dia, peluang kekalahan itu bisa pula Anies perkecil dengan menggandeng tokoh-tokoh yang berasal dari Indonesia timur jika dikehendaki Nasdem.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty