Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Koalisi Perubahan Masih Beda Jalan Soal Cawapres Anies: NasDem Ingin Surprise, Demokrat Ngotot AHY, Nggak Takut Bubar?

        Koalisi Perubahan Masih Beda Jalan Soal Cawapres Anies: NasDem Ingin Surprise, Demokrat Ngotot AHY, Nggak Takut Bubar? Kredit Foto: Partai Demokrat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Calon Presiden Partai NasDem Anies Baswedan hingga saat ini belum mengumumkan siapa sosok yang akan mendampinginya maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Belum adanya keputusan soal calon wakil presiden (cawapres) ini rupanya disebabkan karena NasDem dan Demokrat selaku koalisi pengusung Anies bersama dengan PKS masih beda jalan.

        Ketua DPP NasDem Willy Aditya menegaskan, pihaknya ingin mendeklarasikan cawapres pendamping Anies dilakukan terpisah. Sebab, NasDem ingin terlebih dulu mengetahui kekuatan lawan jika telah mendeklarasikan capres dan cawapres.

        Baca Juga: Gara-Gara Reshuffle PDIP vs Nasdem Ribut, Jokowi Justru Adem Ayem, Selow!

        "Kenapa NasDem tidak deklarasi satu paket, karena biar cawapres menjadi elemen surprise," kata Willy, kemarin.

        Anggota Komisi XI DPR itu tak masalah jika parpol mitra koalisi menginginkan deklarasi capres dan cawapres dilakukan sepaket. Namun, yang jelas, poros Koalisi Perubahan telah menyepakati cawapres harus memiliki efek elektoral.

        "Variabel pemenangan harus ada di sosok cawapres. Itu yang kemudian menjadi preferensi NasDem. Jadi, kalau Demokrat mau deklarasi satu paket, ya nggak apa-apa, itu kan preferensi Demokrat dan itu kita hargai. Namun, keputusan akhir nanti bisa kita rembuk bersama yang mendampingi Mas Anies," tambahnya.

        Meski masih beda jalan, Willy meyakini, rencana mengusung Anies akan tetap berjalan mulus. Dia pede, Anies akan mendapatkan 'tiket' atau syarat presidential threshold yaitu sebesar 20 persen kursi di DPR, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pemilu.

        Baca Juga: Soal Pemilihan Cawapres Bagi Anies Baswedan, Nasdem Sebut Harus Belajar dari Sejarah: Jangan Cari yang Ban Serep!

        Willy pun pede, penentuan capres dan cawapres yang akan diusung NasDem bersama poros koalisi sudah didapat maksimal pada Juni 2023.

        "Capres-cawapres itu paling telat Juni sudah ada lah," imbuhnya.

        Sebelumnya, Demokrat meminta koalisi segera mendeklarasikan capres dan cawapres secara bersamaan. Untuk cawapresnya, Demokrat terus berusaha mendorong ketua umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.

        Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan, deklarasi capres-cawapres dari partainya akan dilakukan di awal tahun ini. "Awal tahun adalah awal yang baik untuk memulai sesuatu yang baru," ujar Herzaky.

        Baca Juga: Cawapres Anies Baswedan Tak Kunjung Kelihatan, Nasdem: Kita Gak Mau Cawapres yang Cuman Gunting Pita!

        Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng juga memberi sinyal partainya akan segera deklarasi capres-cawapres jagoannya di awal tahun ini. Dia mengklaim, komunikasi dengan NasDem dan PKS semakin dekat.

        "Mudah-mudahan awal tahun ini kami bisa selesaikan dan deklarasikan capres dan cawapres bersama," ucap mantan Menpora ini.

        Sama seperti Herzaky, Andi juga belum memberi bocoran tanggal deklarasinya. Yang jelas, sebutnya, tidak di bulan ini.

        "Ya, kalau Januari kan masih banyak orang libur, jadi sesudah itulah," lanjutnya.

        Andi pun pede, Koalisi Perubahan akan memilih AHY sebagai calon orang nomor 2 di negeri ini.

        "Ya, harus optimis dong. Kalau mau menang, ya harus sama AHY," tegasnya.

        Baca Juga: Bukan AHY Bukan Aher, Ujung-Ujungnya Puan Disodorkan Jadi Cawapres: Siapa Sih yang Gak Mau Sama Anies?

        Pengamat politik dari Universitas Airlangga Prof Kacung Marijan melihat, komitmen di Koalisi Perubahan belum terbentuk. Itu dibuktikan dari sikap NasDem dan Demokrat yang masih berbeda jalan dalam penentuan bakal cawapres pendamping Anies.

        "Fatsun politiknya beda-beda. Belum ada kata sepakat. Takut bubar kalau diputuskan segera," ucap Kacung, saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: