Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-Gara Reshuffle PDIP vs Nasdem Ribut, Jokowi Justru Adem Ayem, Selow!

Gara-Gara Reshuffle PDIP vs Nasdem Ribut, Jokowi Justru Adem Ayem, Selow! Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan saat meninjau proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di Stasiun Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (26/12/2022). Presiden Joko Widodo berharap proyek LRT Jabodebek yang perkembangannya telah mencapai 85 persen itu bisa beroperasi dan digunakan masyarakat pada Juli 2023. | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Isu reshuffle kabinet di kementerian pemerintahan Presiden Joko Widodo semakin kencang berhembus. Para elite politik sudah buka suara mengenai wacana yang merupakan hak prerogatif president tersebut, sementara Jokowi sendiri masih bergeming meminta publik menunggu.

Wacana reshuffle ini sudah beredar sejak Desember 2022 lalu. Meski masih belum mau blak-blakan, tapi presiden sudah mengirim sinyal memang akan terjadi reshuffle.

Kendati Jokowi masih irit bicara soal siapa yang bakal ia bongkar pasang, namun beragam spekulasi sudah muncul di kalangan elite partai politik, terutama partai koalisi pemerintahan.

Baca Juga: Dudung Turun Gunung Sebut Rezim Jokowi Terang-terangan Hadang Anies Baswedan, Refly Harun: Lebih Baik Dihadang?

Djarot Tantang Menteri Nasdem Mundur

Salah satu pernyataan paling blak-blakan adalah dari kader PDI Perjuangan, Djarot Syaiful Hidayat. Hal itu disampaikannya, melihat dari kinerja para menteri tersebut dan juga NasDem sebagai partai koalisi pemerintahan justru kekinian telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024.

"Satu kinerjanya, dua termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik, untuk menteri-menterinya (NasDem) lebih baik mengundurkan diri," kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Djarot menilai para menteri-menteri NasDem kekinian sudah tidak cocok dengan apa yang diperjuangkan Presiden Jokowi. Terlebih mengusung Anies sebagai antitesa dari pemerintahan Jokowi.

"Itu lebih gentle. Ya, sebab apa, sebab, rupanya, mungkin agak tidak cocok dengan kebijakan pak Jokowi, termasuk yang disampakkan adalah sosok antitesis pak Jokowi," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: