- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Ekonom Nilai Sektor Hulu Migas Akan Mengalami Penurunan Drastis Tahun Ini
Pengamat Ekonomi dan Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi memprediksi sektor hulu minyak dan gas (Migas), terkhusus minyak, akan mengalami penurunan yang cukup drastis pada tahun 2023.
Penurunan tersebut terjadi hampir di semua sektor, baik itu produksi maupun ekspor minyak mentahnya.
"Sektor hulu migas khususnya minyak ini akan menjadi penurunan yang cukup drastis baik itu produksinya maupun ekspornya karena indikatornya tidak banyak atau bahkan hampir tidak ada yang masuk di hulu migas sehingga ini akan menurun," ujar Fahmy saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Selasa (10/1/2023).
Baca Juga: Dampak Konflik Rusia dan Ukraina, Harga Batu Bara Masih Akan Positif pada 2023
Fahmy mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan investor enggan untuk menginvestasikan dananya pada sektor hulu migas, terutama minyak mentah.
Faktor pertama karena cadangan migas Indonesia sudah turun cukup drastis dari tahun ke tahun, di mana jika ada yang tersisa hanya tinggal sedikit sekali.
"Kemudian kalau masih ada cadangan minyak terbukti itu lokasinya di lokasi yang sulit misalnya di laut dalam, di pantai," ujarnya.
Dengan begitu, akan menyebabkan eksplorasi dan eksploitasi tadi harus mengangkat teknologi yang cukup tinggi dan butuh biaya yang cukup besar.
Selanjutnya, yang menjadi penyebabnya adalah kecenderungan global sudah mulai mengalihkan penggunaan energi kotor ke energi bersih, termasuk kendaraan listrik.
"Ini mempercepat hulu migas sebagai sunset industry atau masanya akan habis, maka investor besar mulai mengalihkan investasinya bukan di hulu migas tapi di investasi energi terbarukan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti